TEMPO.CO, Pemalang - Dentuman dari letusan Gunung Slamet terdengar sampai jarak belasan kilometer. Lava pijar yang terlontar dan meleleh dari kawah pada Jumat malam, 12 September 2014, menjadi tontonan ratusan orang di Pos Pengamatan Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. (Baca: Aktivitas Slamet Menurun, Hujan Pasir Masih Ada)
Ibarat menonton kembang api, warga bertepuk tangan kala lava itu muncrat ke udara. "Saya sudah menunggu momen seperti ini sejak tadi siang," kata Mulyadi, penggemar fotografi asal Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Kamera dengan lensa tele dan tripod sudah dia siapkan untuk mengambil momen letusan Gunung Slamet yang tingginya 3.400 meter.
Baca Juga:
Pos pengamatan yang jaraknya 9,5 kilometer dari puncak gunung ini makin meriah dengan kehadiran pedagang dadakan yang menjual jagung rebus, bakso tusuk, juga siomai. Kondisi ini berbanding terbalik dengan suasana di Dukuh Cemara II dan III, Desa Batursari, Kecamatan Pulosari.
Dukuh tersebut jaraknya sekitar 4,5 kilometer dari puncak Gunung Slamet. Tiap dentuman selalu disambut warga dengan rasa waswas. Selain mengguncang atap, dentuman juga meretakkan dinding rumah Witno, yang tinggal di Dukuh Cemara III. "Belakangan ini cucu saya susah tidur kalau malam. Baru tidur sebentar, terbangun karena kerasnya suara letusan," kata Witno. (Baca: Warga Lihat Babi Hutan ke Lereng Gunung Slamet)
Dia dan puluhan warga lain meminta segera dievakuasi ke tempat pengungsian. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Sarwa Pramana mengakui suara letusan yang keras membuat sebagian warga mengungsi. Setelah mendapat penjelasan kondisi terkini, ratusan warga itu bersedia kembali ke rumah masing-masing.
Pengamat gunung api di Pos Pengamatan Gunung Slamet, Sukedi, mengimbau warga lereng Slamet senantiasa tenang dan tidak mudah terpancing isu yang tidak jelas sumbernya. "Jangan panik, ikuti semua petunjuk dari BPBD," katanya.
DINDA LEO LISTY
Terpopuler:
Gerindra: Ahok Kader Salah Asuhan
Meluas, Tuntutan Agar SBY Tarik RUU Pilkada
Amien Biarkan Bima Arya Dukung Piilkada Langsung