TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, mengatakan tak ada yang perlu diubah dari cara berkomunikasi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. "Omongannya asyik, kok. Asal tidak berkata jorok dan fitnah," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat, 12 September 2012.
Menurut Ray, bekas Bupati Belitung Timur yang biasa dipanggil Ahok itu tak perlu bersantun-santun kepada elite politik demi kelancaran memimpin Jakarta saat menjadi Gubernur DKI nanti. "Semua orang sudah tahu Ahok aslinya bagaimana. Itu yang membuat masyarakat Jakarta jatuh hati," tuturnya. (Baca: Ahok vs Lulung, Jokowi: Jangan Dipanas-panasi)
Sebelumnya, Ahok menyebut anggota DPRD sebagai pemeras apabila RUU Pilkada disahkan. Ia menganggap kepala daerah akan semata melayani anggota DPRD apabila dipilih oleh anggota Dewan. Ia secara tegas menolak opsi pemilihan kepala daerah dipilih melalui keputusan di DPRD. (Baca: Golkar Cium Kejanggalan di Balik Mundurnya Ahok)
Ray mengatakan yang perlu diperhatikan Ahok adalah cara mengatur kadar omongannya saja. "Jangan sering-sering," ujar Ray. Ia mengharapkan agar orang-orang yang tersinggung dengan ucapan Ahok tak menjadikan hal itu sebagai alasan menjegal langkah suami Veronica Tan tersebut di pemerintahan ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Ray menyayangkan perkataan anggota DPRD DKI, Abraham Lunggana alias Lulung, yang menyatakan Ahok harus dibinasakan. "Itu kan sudah mengancam orang. Orde baru saja tidak menggunakan kata 'binasa'," katanya. (Baca: Pilih Mundur, Ahok Disebut Revolusioner)
INDRI MAULIDAR
Berita Lainnya:
Golkar Cium Kejanggalan di Balik Mundurnya Ahok
Kepala Daerah Pendukung Prabowo Membelot
Gerindra: Ahok Kader Salah Asuhan
5 Juta Username dan Password Gmail Bocor