TEMPO.CO, Gianyar - Tak tampak rasa lelah di wajah Hamdan Saban. Pelari nasional asal Jambi ini kerap tersenyum setiap kali menjawab pertanyaan awak media seusai merampungkan lomba lari BII Maybank Bali Marathon, Ahad, 14 September 2014.
Hamdan menyatakan senang lantaran berhasil menjadi juara pertama lomba lari maraton (42,195 kilometer) di kategori pelari nasional. Ia bahkan mengalahkan pelari unggulan, Nicolas Albinus Sila, yang pada tahun ini kembali menjadi pemenang kedua Bali Marathon. "Ini pertama kali saya ikut maraton dan langsung menang," kata Hamdan di Bali Marine & Safari Park, Gianyar, Bali.
Sebelumnya, setiap kali ikut lomba, Hamdan terbiasa turun di nomor jarak menengah 5.000 dan 10 ribu meter. Di lomba Bali Marathon ketiga ini, Hamdan mencatatkan waktu tercepat 2 jam 36,12 menit. Sementara rival terdekatnya, Nicolas, membukukan waktu 2 jam 36,27 menit. Lalu rekannya yang lain, Asma Bara, meraih peringkat ketiga dengan durasi 2 jam 38,54 menit.
Atas keberhasilan Hamdan menjadi juara, panitia mengapresiasinya dengan memberikan uang tunai sebesar Rp 58,5 juta. "Uangnya buat bantu umroh orang tua," kata dia.
Pada lomba maraton yang dimulai pukul 05.00 Wita, Hamdan mengawali lomba dengan mengikuti irama lari peserta lainnya. Memasuki jarak kilometer kelima, peserta lomba terpecah menjadi dua kelompok utama. Kelompok pertama yang berada paling depan, terdiri dari tiga pelari asal Kenya, yaitu Kennedy Kiproo, Elijah Mwaniki Mbogo, dan Geoffrey Birgen.
Sementara, Hamdan bergabung di tengah-tengah kelompok kedua yang terdiri dari 10 pelari. Jarak kedua kelompok makin lama semakin menjauh. Dari pantauan Tempo, yang mengikuti rombongan dengan kendaraan roda dua, kelompok Kennedy cs membuat perbedaan jarak dan waktu dengan kelompok dua semakin jauh. "Saya berusaha mengikuti pelari terdepan. Lebih mudah menyatu dengan kelompok," kata Hamdan.
Hamdan bisa saja meninggalkan kelompok. Namun, berada di barisan terdepan akan membuat dirinya tidak fokus berlari. "Pikiran saya bisa terpecah antara memikirkan lawan dan mempertahankan ritme berlari," ucap pelari berusia 25 tahun ini.
Menjelang kilometer terakhir, Hamdan yang sepanjang lomba berada di belakang Nicolas memutuskan menyalip jelang kilometer terakhir. Usaha itu membuahkan hasil dan ia pun berhasil menyentuh garis finis. "Salah satu kunci keberhasilan saya mungkin karena hafal dengan karakter Nicolas. Saya melihat ada celah ketika memasuki kilometer akhir," ucap Hamdan.
Dua bulan sebelum turun di Bali Marathon, Hamdan mengatakan ikut berlatih bersama para pelari di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat di Bandung. Ia bersama Nicolas, Agustinus Benu, dan Asma Basa mengasah kemampuan di bawah pelatih I Gede Karang Asem. "Pelatih yang meminta saya menjajal maraton. Ternyata saya bisa juara," kata Hamdan.
Target berikutnya, Hamdan berharap bisa masuk dalam jajaran pelari jarak jauh nasional. Ia tak menutupi jika ingin bergabung di pemusatan latihan nasional. Menurut dia, tak lengkap rasanya jika belum berlari untuk bendera Merah Putih. "Tentu saya ingin tampil di level internasional," ucap pengajar di Universitas Negeri Padang ini.
ADITYA BUDIMAN
Terpopuler:
Costa Hat-trick, Chelsea Bungkam Swansea City 4-2
Hasil Pertandingan Liga Primer Inggris
Inilah Susunan Pemain Madrid Vs Atletico
Costa Pencetak Gol Terbanyak Liga Inggris
Real Madrid Dipermalukan Atletico 1-2