TEMPO.CO, Tripoli - Perdana Menteri Libya Abdullah al-Thinni mengatakan Qatar telah mengirim tiga pesawat militer lengkap dengan senjata menuju bandara internasional Tripoli.
"Kami mendapat laporan resmi pesawat-pesawat ini membawa senjata dan amunisi. Apa yang ingin Qatar beri kepada rakyat Libya?" kata al-Thinni.
Seperti dilansir Reuters, 14 September 2014, pemerintah negara Afrika Utara ini sudah tidak memiliki kendali terhadap Tripoli, ibu kota Libya. Pemerintahan sementara telah dipindahkan ke Kota Tobruk. (Baca:Milisi Libya Geruduk Kedutaan AS di Tripoli)
Qatar belum menanggapi tudingan Abdullah al-Thinni. Negara Teluk ini memang dicurigai telah lama mendukung kelompok Ikhwanul Muslimin yang memiliki jaringan dengan kelompok militan Islam di Tripoli.
Sebelumnya, Abdullah al-Thinni juga menuduh Sudan telah mengirim alat persenjataan ke daerah perbatasan kedua negara di Kota Kufra pada bulan lalu. Namun, pihak Sudan mengatakan senjata-senjata tersebut dikirim untuk pasukan gabungan Libya dan Sudan di wilayah perbatasan. (Baca:122 WNI di Libya Telah Dievakuasi)
Para pejabat Amerika Serikat mengatakan Uni Emirat Arab dan Mesir khawatir dengan pergerakan militan Islam di Libya yang berhasil menguasai Tripoli.
Abdullah al-Thinni sudah memberikan ulitmatum agar negara-negara lain tidak ikut campur masalah internal Libya. Dia mengancam akan memutus hubungan diplomatik jika Qatar, Mesir, dan negara lainnya terus ikut campur.
REUTERS | VIQIANSAH DENNIS
Baca juga:
Soal RUU Pilkada, Amir: SBY Berpihak pada Akal Sehat
3 Kemesraan Ahok-Lulung Setelah Cekcok Panjang
Pilkada Langsung Boros? Ini Bantahannya
Suryadharma: Ketua PPP Mendatang Harus ke Prabowo