TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Tim Transisi Andi Widjojanto mengatakan perubahan nomenklatur satu kementerian akan memakan biaya Rp 80-120 miliar. Sebab, pengaruh perubahan tidak hanya di tingkat kementerian. “Biaya itu besar, karena pengaruhnya hingga pemerintah daerah," ujar Andi di Rumah Transisi, Jakarta, Selasa, 16 September 2014.
Andi menuturkan perubahan atau pergantian nomenklatur juga akan menyebabkan pemerintah daerah harus menyesuaikan nomenklatur dinas di daerah masing-masing.
Selain itu, menurut dia, perubahan nomenklatur akan berdampak pada rencana pemerintah daerah ke depan. "Kami tidak bisa serta-merta menghilangkan kementerian atau direktorat jenderal secara tiba-tiba, karena masing-masing masih punya tanggung jawab perencanaan anggaran sampai Desember."
Senin lalu, presiden terpilih Joko Widodo mengumumkan 34 kementerian. Namun ia menghapus jabatan wakil menteri, kecuali di Kementerian Luar Negeri. Jokowi juga mempertahankan tiga kementerian koordinator, mengganti nomenklatur, serta menggabungkan beberapa kementerian.
Menteri Pertanian Suswono mendukung penggabungan Kementerian Pertanian dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi Kementerian Kedaulatan Pangan. “Apa pun yang dalam rangka efisiensi memang harus kita dukung,” ujarnya. Menurut dia, dengan adanya efisiensi, anggaran bisa ditekan.
Adapun soal peleburan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhary menilai hal itu memiliki lebih banyak kekurangan dibanding kelebihannya. Menurut dia, ada empat kekurangan. Pertama, sektor industri tidak akan tertangani dengan baik. Kedua, kementerian akan membutuhkan waktu cukup lama untuk menata organisasi dan sumber daya manusia. Ketiga, akan ada biaya tambahan untuk pembuatan logo dan kop surat. Keempat adalah penyesuaian tugas pokok karena pegawai tidak bisa dikurangi. "Sedangkan keuntungannya hanya kebijakan industri dan perdagangan di satu tangan."
GANGSAR PARIKESIT | PRIO HARI KRISTANTO | SAID HELABY
Berita Terpopuler
Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah
Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP