TEMPO.CO, Banyuwangi - Nanda Yoga Pratama bersemangat menunjukkan hasil membatiknya kepada panitia. "Saya sudah selesai," kata Nanda berseru keras, Sabtu, 20 September 2014.
Bocah 11 tahun itu hanya butuh satu jam untuk menyelesaikan batik di atas kain sepanjang 40 x 100 sentimeter. Di kain putih tersebut, motif kangkung setingkes khas Banyuwangi telah tertoreh dengan malam berwarna kuning keemasan.
Nanda mengaku telah satu bulan belajar mencanting dengan malam cair. Bagi dia, hal paling sulit adalah membuat torehan malam cair bisa rapi sesuai dengan gambar di atas kain. "Harus rapi, tak boleh jlembret," tutur siswa kelas V SDN 5 Kaligondo.
Selain Nanda, ada 180 pelajar SD yang mengikuti lomba mencanting batik di Lapangan Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur. Lomba itu menjadi bagian dari Festival Batik yang dihelat pemerintah daerah setempat.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan Hary Cahyo mengatakan lomba tersebut bertujuan menumbuhkan generasi muda agar bisa membatik. "Perajin batik di Banyuwangi lebih banyak sudah tua," ujar Hary, Sabtu. (Baca : Ini Filosofi 14 Batik Asli Jawa Timur )
Padahal Banyuwangi memiliki 26 industri kecil-menengah yang memproduksi batik. Namun banyak perajin batik "lari" ke Bali yang dianggap lebih menjanjikan.
Juri dalam lomba mencanting ini terdiri atas dua pengusaha batik dan satu orang dari Dinas Perindustrian. Penilaian lomba mencanting meliputi kerapian dan bisa tembus ke balik kain.
Ana Nemi Balqis, pemilik art shop Batik Sritanjung, menuturkan dirinya sulit mencari perajin batik. Tiga puluh perajin batik yang ia miliki telah berusia di atas 50 tahun. "Banyuwangi sangat butuh regenerasi perajin batik," katanya.
Setiap bulan, ujar Nemi, pihaknya hanya bisa memproduksi 30 kain batik tulis dengan harga paling murah Rp 1 juta. Sebagian besar produksi batiknya hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal.
IKA NINGTYAS
Berita Terpopuler
Megawati Puji Habis Jokowi di Rakernas PDIP
NasDem: Tiga Partai Koalisi Merah Putih Merapat
Tiba di Lokasi Kongres Gerindra, Prabowo: Kok Sepi
Jadi King Maker Politik, Luthfi Hasan Sebut SBY
Sindir Ahok, Prabowo: Kutu Busuk, Kutu Loncat?