TEMPO.CO, Madiun - Tidak kurang dari 30 warga Desa Mojopurno dan Mojorayung, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menderita demam berdarah dan chikungunya. Penyakit itu menyerang mereka sejak dua pekan terakhir. "Sebelumnya sudah ada yang terserang, dan dua minggu ini jumlah penderitanya lebih banyak," kata Herli, perangkat Desa Mojopurno, Ahad, 21 September 2014.
Menurut dia, sebagian penderita DB menjalani rawat inap di rumah sakit maupun puskesmas. Sedangkan warga yang terserang chikungunya memilih memeriksakan diri dan berobat kepada petugas kesehatan di desa setempat. Hingga saat ini, sebagian di antara mereka masih merasakan nyeri pada persendian dan mengalami kelumpuhan sementara.
Trihadi Iskaroni, penderita chikungunya di Desa Mojopurno, mengatakan, akibat penyakit itu, aktivitasnya terganggu. Sejak tiga hari ini, ia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berbaring di tempat tidur. "Saya tidak bisa berjualan," ujar pedagang alat tulis keliling itu. (Baca berita sebelumnya: Chikungunya Mewabah di Malang)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Soelistyo Widyantono mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa upaya penanggulangan. Menurut dia, petugas Dinas Kesehatan sudah melakukan penelitian di dua desa yang terserang chikungunya dan DB. Adapun hasilnya, menurut dia, penyakit tersebut tidak masuk kategori kejadian luar biasa.
Upaya lain yang dilakukan, Soelistyo melanjutkan, dengan membagikan bubuk pembunuh jentik nyamuk alias abate kepada warga. "Tadi pagi kami juga melakukan fogging, tapi memang tidak ke seluruh titik seperti keinginan warga," ujarnya.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Terpopuler
Asian Games 2018, Ahok: Jokowi Jadi Sukarno Kedua
Jokowi: Bangsa Besar Tidak Cukup Dibangun Empat Partai
Perempuan ini Letakkan Sesajen di Pintu Gedung KPK
Ketua Umum PDIP Hanya untuk Trah Sukarno