TEMPO.CO, Manila - Lagi-lagi, kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mendapat dukungan dari kelompok militan lainnya. Setelah milisi Aljazair menculik dan mengeksekusi warga Prancis, kini giliran kelompok militan Abu Sayyaf Filipina yang menculik warga Jerman. (Baca: Milisi Aljazair Pro-ISIS Penggal Warga Prancis)
Mengutip laporan BBC hari ini, kelompok militan tersebut mengancam akan membunuh dua sandera Jerman yang ditangkap pada bulan April lalu. Mereka menuntut uang tebusan dan meminta Jerman mengakhiri dukungannya terhadap serangan Amerika Serikat terhadap ISIS di Irak dan Suriah.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman di Berlin mengatakan bahwa pihaknya telah mendengar tentang laporan itu tetapi menolak untuk menarik dukungannya terhadap AS dalam memerangi ISIS.
Pejabat ini mengatakan bahwa ancaman tersebut bukanlah cara yang tepat untuk memengaruhi kebijakan Jerman di Irak dan Suriah. Jerman juga tetap akan menjalankan strategi yang sudah ada, yakni memberi dukungan militer dan persediaan logistik bagi pejuang Kurdi Peshmerga yang turut berjuang memerangi kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Tren Pengaturan Internet di Asia Mengkhawatirkan
Sidang MU PBB ke-69 Dibuka
Tim Palang Merah Diserang Keluarga Pasien Ebola