TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran terjadi di SD Negeri 011 Pagi Tebet Timur, Jakarta Selatan, Sabtu sore, 27 September 2014. Sebelum terbakar, atap enam ruang kelas di sekolah tersebut runtuh dan diduga menyebabkan korsleting listrik. "Memang benar atap roboh dulu baru terjadi kebakaran," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun saat dihubungi Tempo, Ahad, 28 September 2014.
Lasro yang tengah meninjau lokasi kejadian menceritakan, sekolah yang terletak di kawasan perumahan elite tersebut sebenarnya memiliki struktur bangunan yang bagus. Terdapat enam ruang kelas serta dua ruangan untuk kepala sekolah dan guru. Kini, lima ruang siswa kelas 1-5 dan ruang kepala sekolah hancur. "Kondisinya tidak bisa dipakai lagi karena semua atap ambruk," kata dia.
Kebakaran diperkirakan terjadi pukul 15.40 WIB. Sehari sebelumnya, kepala sekolah tak melihat tanda-tanda atap keropos atau bolong. "Saya tanya kepala sekolah, tak ada tanda-tanda. Robohnya langsung, sekaligus, dan rata," kata Lasro. Ia menjelaskan, secara fisik, bangunan sekolah tersebut terlihat kokoh, bersih, dan sederhana.
Menurut laporan kepala sekolah, atap sejumlah ruangan di sekolah tersebut sebenarnya baru selesai diperbaiki. "Ini masih baru dan sempat direhab berat," ujar Lasro. Ia pun meminta tim kepolisian untuk menyelidiki penyebab peristiwa ini. "Saya kira ini harus diaudit karena ambruknya ke tengah. Sekolah ini juga terurus," ujarnya.
Lasro mengatakan sementara ini tim sekolah beserta ketua RT dan RW fokus melakukan pemindahan barang-barang yang tersisa ke ruangan yang masih utuh dan persiapan kegiatan belajar-mengajar di tempat sementara. Rencananya, puluhan siswa akan belajar di beberapa tempat terpisah, yaitu aula perumahan, SDN 07 Tebet Barat, dan SDN 18 Tebet Timur Dalam. "Kami pilih yang terdekat," kata Lasro.
Seusai penyelidikan kepolisian, Dinas Pendidikan DKI Jakarta berencana merevitalisasi sekolah yang terletak di Jalan Tebet Timur Dalam 19, RT 07 RW 08, Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. "Pembangunan gedung baru tergantung animo masyarakat yang sekolah di sini karena sekarang jumlah siswanya sangat sedikit," kata Lasro.
PUTRI ADITYOWATI
Berita lain:
Ahok Gusur Kali Jodo, Warga: Hadapi Dulu Kami
Remaja Ini Tewas Pertahankan Sepeda Motornya
Ahok Tanam Pohon di Dekat Kalijodo
Kata Ahok Soal Surat Jaminan Hukum Atas Taman BMW