TEMPO.CO, Tokyo - Setidaknya 36 orang diperkirakan tewas setelah Gunung Ontake, sekitar 200 kilometer sebelah barat Tokyo, Jepang, tibat-tiba meletus pada Sabtu, 27 September 2014. Pencarian korban sempat terhenti karena terjadi hujan abu dan batu serta meluasnya gas beracun.
Tim penyelamat di puncak gunung berhasil mengumpulkan lima jenazah di bawah lapisan tebal abu vulkanis pada Senin kemarin. Lima korban lainnya ditemukan beberapa saat setelah gunung berapi aktif kedua di Jepang ini meletus.
Gunung setinggi 3.067 meter ini meletus saat pendaki tengah penuh sesak berwisata di daerah itu. Kebanyakan wisatawan, termasuk anak-anak, ingin menyaksikan indahnya dedaunan di musim gugur di sekitaran Gunung Ontake. (Baca: Gunung Jepang Meletus, 31 Orang Diduga Tewas)
"Saya merasakan ledakan angin panas berembus menyentuh punggung. Saya langsung berjongkok di tanah. Saya yakin saat itu saya akan mati," ujar seorang pria, dikutip Reuters, Senin, 29 September 2014.
Lebih dari 500 penyelamat telah menyisir area puncak dengan melewati abu setinggi lutut. Helikopter juga dikerahkan untuk mengangkat tandu korban. Namun bau belerang yang menyengat dan asap tebal membuat penyelamat harus bekerja lebih keras untuk menemukan jenazah lainnya.
Gunung Ontake memang dikenal sebagai salah satu gunung yang paling aktif di dunia. Ontake terakhir meletus pada 2007, sedangkan letusan terbesar terakhir terjadi pada 1979. (Baca: Ontake, Gunung Indah nan Mistis di Jepang)
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Tuntut Demokrasi, 80 Ribu Pendemo Penuhi Hong Kong
ISIS Ingin Kibarkan Benderanya di Gedung Putih
Soal ISIS,Turki Sarankan Amerika Serang dari Darat