TEMPO.CO, Jakarta - Sentimen positif dari bursa regional membuat aksi jual di bursa saham Jakarta mulai reda. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hingga berakhirnya perdagangan sesi pertama hari ini, Senin, 6 Oktober 2014, berbalik arah dengan naik 19,04 poin (0,39 persen) ke level 4.968,75.
Saham-saham berkapitalisasi besar (big cap) mulai bergerak naik setelah mengalami koreksi tajam pekan lalu. Saham Bank BRI (BBRI) naik 1,7 persen ke Rp 10.200 per lembar saham, Astra Internasional (ASII) menguat 1,9 persen ke Rp 6.725 per lembar saham, dan Indocement Tunggal Perkasa (INTP) menguat 2,6 persen ke Rp 21.625 per lembar.
Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan kenaikan harga saham-saham kelas satu ini disebabkan investor asing mulai mengurangi aksi jual dan sempat mencatat net buy tipis tadi pagi. "Kondisi bursa regional yang membaik mendorong mereka untuk berhenti menjual saham secara agresif."
Kondisi ini menyebabkan IHSG sudah bergerak di area resistan hingga siang ini. Bila sampai sore asing bisa net buy, artinya IHSG bisa kembali menguat. "Penutupan di atas 4.980 akan mengakhiri tren turun yang terjadi pada IHSG," ujar Satrio.
Disarankan untuk menunggu hingga nanti sore untuk posisi beli-simpan. Kalau penutupan bursa regional Asia mendukung dan asingnya resmi tidak jualan, dipersilakan ambil posisi beli.
Mayoritas bursa saham Asia menguat hingga pukul 12.00 WIB. Indeks Nikkei 225 menguat 1,42 persen ke level 15.930,94, indeks Hang Seng naik 0,52 persen ke level 23.184,24, dan Strait Times Singapura naik 0,76 persen ke 3.253,24.
Sementara itu, di transaksi pasar uang dolar Amerika kembali menguat terhadap mata uang global setelah rilis data tenaga kerja semakin membaik. Rupiah melemah 40 poin (0,33 persen) ke level 12.218 per dolar.
PDAT | M. AZHAR