TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop, mengatakan investor asing menunggu rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah baru. "Mereka menanti kepastian mengenai kebijakan pemerintah ke depan," kata Diop dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 6 Oktober 2014.
Menurut Diop, investor asing berharap kenaikan harga BBM segera dilakukan pemerintah sehingga dana subsidi bisa dialihkan ke sektor infrastruktur untuk mendorong perekonomian. Kenaikan harga BBM, kata Diop, pada awalnya akan menimbulkan bakal inflasi. "Namun bakal mereda dalam 12 bulan ke depan," ujarnya. (Baca juga: Presiden Terpilih Diminta Tarik Subsidi BBM)
Diop menilai belanja pemerintah untuk perbaikan infrastruktur sangat kecil yakni sekitar 4,5 persen. Bahkan, kata Diop, angka tersebut merupakan gabungan dari semua sektor. Dia membandingkan dengan pemerintah Cina yang berani mengalokasikan belanja negara 10,5 persen untuk infrastruktur. (Baca: Bank Dunia Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI)
Untuk mengembalikan kepercayaan investor, Diop berharap pemerintah Indonesia secepatnya menaikkan harga BBM untuk mengurangi subsidi yang membebani anggaran negara. "Kalau tidak dinaikkan, ekonomi Indonesia akan jatuh lebih tajam daripada sebelumnya," katanya. (Baca: Andalkan Ekspor, Ekonomi Indonesia Sulit Bersaing)
JAYADI SUPRIADIN
Berita Terpopuler
Unjuk Rasa Berakhir Ricuh, FPI Salahkan Ahok
Koalisi Prabowo Diklaim Dukung Perpu Pilkada
Ini Profil Nurhayati Calon Ketua MPR dari Demokrat