TEMPO.CO, Jakarta - Persepsi investor yang semakin negatif terhadap kondisi politik Indonesia mendorong pelemahan rupiah. Pada perdagangan hari ini, Senin, 6 Oktober 2014, rupiah terus menurun dan akhirnya melemah 34 poin (0,29 persen) ke level Rp 12.214 per dolar. (Baca juga: Saham Big Cap Jadi Motor, IHSG Naik 19 Poin).
Pada pembukaan perdagangan, rupiah turun ke level 12.035. Quantitative Analyst Bank Mandiri, Reny Eka Putri, mengatakan prospek rupiah yang semakin suram mendorong investor enggan menyimpan aset dalam bentuk rupiah.
Baca Juga:
Menurut Reny, ketidakpastian kondisi politik di dalam negeri membuat investor khawatir. “Sentimen politik menambah derajat persepsi negatif investor atas rupiah,” kata dia kepada Tempo. (Baca juga: Investor Tunggu Sikap Politik Megawati).
Dari luar negeri, data pertumbuhan tenaga kerja Amerika Serikat (Non-Farm payrolls) bulan September yang meningkat tajam ke level 248 ribu turut menekan rupiah. Sebab, kata Reny, perbaikan ekonomi Amerika menyebabkan permintaan dolar semakin besar di pasar global.
Sentimen akan prospek dolar yang dianggap lebih menguntungkan diperkirakan berlanjut. Pada perdagangan besok, Selasa, 7 Oktober 2014, rupiah diperkirakan melemah pada kisaran level 12.050 – 12.050 per dolar. (Baca juga: Andalkan Ekspor, Ekonomi Indonesia Sulit Bersaing).
MEGEL JEKSON
Berita Terpopuler
Unjuk Rasa Berakhir Ricuh, FPI Salahkan Ahok
Koalisi Prabowo Diklaim Dukung Perpu Pilkada
Ini Profil Nurhayati Calon Ketua MPR dari Demokrat