Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekonomi Surakarta Diperkirakan Melambat  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Seorang petugas dari Bank Indonesia dengan mengenakan pakaian tokoh pewayangan memperkenalkan kepada warga desain baru uang kertas pecahan Rp. 10.000 dan Rp. 1.000  di depan Taman Sriwedari, Solo, Senin (20/7). Tempo/ Andry Prasetyo
Seorang petugas dari Bank Indonesia dengan mengenakan pakaian tokoh pewayangan memperkenalkan kepada warga desain baru uang kertas pecahan Rp. 10.000 dan Rp. 1.000 di depan Taman Sriwedari, Solo, Senin (20/7). Tempo/ Andry Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Bank Indonesia Surakarta memprediksi perekonomian di eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah, melambat pada semester pertama 2014. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Ismet Inono mengatakan pertumbuhan ekonomi diperkirakan antara 5,1-5,6 persen. Lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 5,51 persen.

Menurut Ismet, kondisi tersebut disebabkan perlambatan investasi, tingginya suku bunga perbankan, dan melemahnya nilai tukar rupiah. Ekspor juga masih tertekan karena permintaan global belum sepenuhnya pulih. “Sehingga komoditas unggulan seperti tekstil dan produk tekstil, mebel kayu, dan rotan tidak banyak terserap pasar global,” katanya di sela diskusi kajian ekonomi regional eks Karesidenan Surakarta semester I 2014, Selasa, 7 Oktober 2014.

Ismet mengatakan konsumsi masyarakat juga melemah. Komoditas tersier seperti sepeda motor misalnya. Bank Indonesia Surakarta mencatat pendaftaran sepeda motor baru di semester I 2014 hanya tumbuh 0,7 persen dibanding awal 2013. Padahal di semester II-2013, pendaftaran sepeda motor baru tumbuh 17,8 persen.

Perlambatan investasi, lanjut Ismet, terjadi karena pengusaha bersikap menunggu hasil pemilu legislatif maupun pemilu presiden. Bank Indonesia Surakarta mencatat realisasi investasi dari 6 kabupaten/kota di eks Karesidenan Surakarta di semester I-2014 mencapai Rp 1,99 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, realisasi investasi sebesar Rp 8,82 triliun.

Ismet berharap perlambatan ekonomi tidak akan terjadi pada 2015. Dia memperkirakan perekonomian kembali menguat seiring membaiknya permintaan global. “Kami memprediksi pertumbuhan ekonomi di eks Karesidenan Surakarta pada 2015 di kisaran 5,3-5,8 persen,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surakarta Teguh Prakosa menilai kunci pertumbuhan ekonomi ada pada kestabilan politik. Menurutnya jika politik stabil, ekonomi akan tumbuh. “Tentunya juga harus melihat potensi tiap daerah untuk mendukung perekonomian,” ucapnya. Dia mengatakan tiap daerah harus menjaga pertumbuhan ekonominya sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara kawasan.

Ismet mengatakan, hal lain yang perlu diwaspadai adalah inflasi. Jika tidak dikelola dengan baik, inflasi akan menggerus pertumbuhan ekonomi. “Seperti saat ini, harga BBM belum naik tapi sudah ada dampaknya. Ada yang bersiap naikkan harga,” katanya.

Menurut Ismet, ini karena masyarakat menganggap harga akan naik ketika harga BBM naik. Padahal sampai sekarang belum ada keputusan menaikkan harga BBM subsidi. Sehingga perlu komunikasi antara pelaku usaha dan pemangku kebijakan. Agar pengusaha tidak menggunakan dasar ekspektasi untuk menaikkan harga.

UKKY PRIMARTANTYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

11 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

11 jam lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

11 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

13 jam lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

14 jam lalu

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi di Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Foto : Oji/Novel
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

17 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

18 jam lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

21 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).