TEMPO.CO, Jakarta - Joko Widodo telah menanggalkan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta per 6 Oktober 2014. Secara otomatis, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menggantikan Jokowi, yang akan dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober mendatang.
Namun, Ahok tak dapat langsung menjadi gubernur. Setelah Jokowi mundur, status Ahok hanya Pelaksana Tugas Gubernur DKI. Ahok resmi menjadi pejabat nomor satu di DKI setelah mendapatkan restu dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta melalui rapat paripurna. (Baca:Gerindra Usung Taufik sebagai Pengganti Ahok)
Nah, Partai Gerindra, bekas kendaraan politik Ahok ketika mengikuti pemilihan kepala daerah DKI pada 2012, mengajukan syarat yang harus dipenuhi mantan Bupati Belitung Timur itu jika ingin mendapatkan persetujuan menjadi gubernur dari Dewan, terutama dari Koalisi Merah Putih. Syarat tersebut adalah Ahok harus menjaga ucapannya. "Perbaiki perkataannya. Jaga bacotnya," kata Ketua Fraksi Partai Gerindra Abdul Ghoni saat dihubungi, Selasa, 7 Oktober 2014. (Baca:Polisi: Demonstran Anti-Ahok Sengaja Bikin Rusuh )
Ia menilai ucapan Ahok sudah sangat kelewatan dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Karena itu, dia melanjutkan, banyak warga yang memprotes ucapan senewen Ahok. Misalnya, Front Pembela Islam yang demonya berakhir ricuh pada Jumat pekan lalu.
Abdul Ghoni juga menyebut Ahok arogan dan tidak bisa menjaga citra DKI. Ia mencontohkan arogansi Ahok dalam soal pengunduran diri Jokowi. Ahok, kata dia, menganggap Dewan, terutama Koalisi Merah Putih, hendak menghalangi pengunduran diri Jokowi. Padahal, itu tidak benar. "Tidak ada aturan yang bisa menghalangi Jokowi," katanya.(Baca:Ahok: Lulung Sparring Partner Saya)
Ia menyarankan Ahok berfokus menjalankan pemerintahannya dengan baik dan tak perlu banyak berbicara. Sebab, ia menilai kinerja Ahok buruk. "Penyerapan anggaran hingga triwulan ketiga saja baru sekitar 30 persen," ucapnya.
Ihwal calon pendamping Ahok atau Wakil Gubernur DKI, ia mengatakan, Gerindra tetap mengusung Muhammad Taufik, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Jakarta. "Sementara ini masih Taufik yang akan maju. Namun, Gerindra bisa saja mengusung nama lainnya. Dalam politik, semuanya mungkin," ujarnya.
ERWAN HERMAWAN
Baca juga:Lagu "Surabaya Oh Surabaya"
Buka HUT TNIDua Pria Pendonor
Sperma buat Julia PerezBeredar 'Sprindik'
Sebut Setya Novanto Tersangka
Facebook Mayang Dibanjiri Pesan Duka