Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gerhana Bulan Merah Darah Tak Tampak di Jakarta

image-gnews
Seorang anak melihat Fenomena gerhana Bulan Merah terlihat di langit Makassar, Rabu 8 Oktober 2014. Fenomena gerhana bulan merah yang turut dikenali sebagai 'Gerhana Bulan Berdarah' terjadi apabila kedudukan Bumi terletak pada kedudukan sejajar di antara Matahari dan Bulan. TEMPO/Iqbal Lubis
Seorang anak melihat Fenomena gerhana Bulan Merah terlihat di langit Makassar, Rabu 8 Oktober 2014. Fenomena gerhana bulan merah yang turut dikenali sebagai 'Gerhana Bulan Berdarah' terjadi apabila kedudukan Bumi terletak pada kedudukan sejajar di antara Matahari dan Bulan. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Langit di atas gedung Planetarium dan Observatorium Jakarta di Cikini, Jakarta Pusat, telah menjadi gelap seluruhnya pada pukul 19.34 WIB. Gerhana bulan yang dikabarkan dapat dilihat dengan mata telanjang di seluruh bagian Indonesia tak terlihat di Ibu Kota.

"Sejak sore tadi langit sudah tertutup awan," ujar Ronny Syamara, salah seorang pegawai Planetarium, kepada Tempo, Rabu sore, 8 Oktober 2014. (Baca: Petang ini Gerhana Total, Warna Bulan Merah Darah)

Menurut cita satelit Sadewa milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, memang awan tebal terlihat mengerubungi daerah Banten, Jawa Barat, dan Jakarta sejak pukul 17.50 WIB. Padahal, jika dilihat dengan mata telanjang, langit menampakkan warna merah akibat pembiasan sinar matahari di ufuk barat.

Awan tetap tak mau berpindah dari langit Jakarta sampai pukul 18.25 WIB, atau bertepatan dengan berakhirnya waktu gerhana bulan total. Saat itu, menurut Ronny, posisi bulan sudah berada di ketinggian 9 derajat. Posisi itu pas untuk melihat bulan jika langit tak tertutup awan.

Jadi, alih-alih melihat gerhana bulan total, sejauh mata memandang, yang terlihat hanya segerombolan awan. Bahkan, mereka seolah-olah sepakat menyembunyikan bulan dari intipan teropong VIXEN ED115, yang digunakan untuk mengamati sekaligus memotret gerhana.

Jarak pantau teropong ini, menurut Ronny, mencapai titik tak terhingga. "Untuk memantau bulan sekalipun," ujarnya. Namun sangat disayangkan, teropong tersebut tak dapat menembus tebalnya awan.

Sementara di Jakarta tertutup awan, citra langit Sadewa menunjukkan langit Makassar yang terang benderang pada pukul 18.05 WIB atau 19.05 Wita. Waktu tersebut bertepatan dengan kondisi gerhana total dan bulan berada pada ketinggian 1 derajat. "Bulannya pasti terlihat merah," kata ahli astronomi Planetarium, Cecep Nurwendaya.(Baca: Di Kupang, Gerhana Bulan Bikin Anak-anak Takut)

Cecep mengatakan, saat terjadi gerhana total, bulan akan terlihat memerah. Musababnya, bulan mendapatkan pembiasan cahaya dari atmosfer bumi yang berasal dari matahari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warna merah yang sama juga ditampakkan bulan dari pengamatan di Griffith Observatory California, Amerika Serikat. Bedanya, saat bulan mengalami gerhana, waktu telah menjelang pagi, atau sekitar pukul 04.05 waktu setempat.

Meski gerhana tak tampak di langit Jakarta, ada fenomena kosmik yang sangat langka terjadi bersamaan. Yakni, posisi bulan sejajar dengan matahari. Fenomena ini disebut selenelion.

Fenomena ini terjadi karena matahari dan bulan berada persis pada sudut 180 derajat. Dalam posisi yang setara ini (dalam dunia astronomi disebut syzygy), memang observasi sulit dilakukan. Namun, berkat atmosfer bumi, gambar matahari dan bulan akan tampak di langit melalui pembiasan atmosfer.

“Pembiasan tersebut memungkinkan orang di bumi untuk melihat gerhana bulan dan matahari secara bersamaan selama beberapa menit,” ujar Kepala Pusat Penelitian Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Clara Yatini, saat dihubungi, kemarin.

AMRI MAHBUB

Terpopuler:
Koalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya? 
Zulkifli Hasan, Ketua MPR Periode 2014-2019
Koalisi Prabowo Siap Ajukan Veto untuk 100 Posisi  
Pacar Mayang Ternyata Juga Pekerja Seks  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

33 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

34 hari lalu

Ilustrasi gerhana bulan penumbra. Kredit: Dok. Langitselatan.
Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

Gerhana bulan penumbra akan terjadi 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu bisa dinikmati di Indonesia kurang dari satu jam.


Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

34 hari lalu

Penampakan Gerhana Bulan Penumbra dari Kota Gorontalo, Gorontalo, 23 Maret 2016. Saat gerhana terjadi cahaya bulan penumbra, cahaya bulan hanya akan sedikit meredup. ANTARA/Adiwinata Solihin
Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

38 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

38 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?


4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

42 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Gerhana matahari selalu menjadi fenomena menarik karena jarang terjadi. Pada 2024, ada 4 gerhana yang akan terjadi.


Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.


Sebagian Bumi Kena Gerhana Matahari Cincin Api Besok, Ini yang Perlu Diketahui

14 Oktober 2023

Foto kombo fenomena alam gerhana matahari sebagian yang diabadikan di Banda Aceh, Aceh, Ahad, 21 Juni 2020. Awal kontak gerhana matahari cincin di wilayah Aceh terjadi pukul 13.18 WIB, puncaknya pukul 14.35. WIB serta berakhir pada pukul 14.42. WIB. ANTARA/Irwansyah Putra
Sebagian Bumi Kena Gerhana Matahari Cincin Api Besok, Ini yang Perlu Diketahui

Apa yang perlu diketahui tentang gerhana matahari cincin api hari Minggu besok?


Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Gerhana Bulan terlihat di Bangkok, Thailand, 8 November 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.


Siswa SD Ini Rela Tunggu Gerhana Bulan Penumbra hingga Dini Hari

6 Mei 2023

Clavino Alfatih Firda Putra, 9 Tahun. (Tempo/Maria Fransisca Lahur)
Siswa SD Ini Rela Tunggu Gerhana Bulan Penumbra hingga Dini Hari

Clavino Alfatih Firda Putra, 9 tahun, menyatakan ia sangat ingin melihat gerhana bulan penumbra ini.