TEMPO.CO, Surabaya - Kebun Binatang Surabaya memiliki tambahan anggota baru. Mereka adalah empat ekor kambing gunung (Oreamnos americanus) yang lahir pada 29 September 2014.
Juru bicara Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya, Agus Supangkat, mengatakan empat ekor kambing gunung asal Afrika itu lahir normal dari dua betina yang berbeda. "Masing-masing betina melahirkan dua ekor kambing," kata dia, Rabu, 8 Oktober 2014. (Baca berita lainnya: Cara Baru Risma Kelola Kebun Binatang Surabaya)
Dengan demikian, jumlah kambing gunung di Kebun Binatang Surabaya menjadi 25 ekor. Kebun binatang tersebut sempat kehilangan seekor kambing gunung karena mati saat berusia 6 bulan pada Januari 2014. Kematian kambing gunung itu diduga karena ditabrak rusa. Saat itu, kandang kambing gunung dan rusa memang hanya dipisahkan oleh kawat.
Dari hasil evaluasi, pihak kebun binatang akhirnya memindahkan kambing gunung ke kandang terbuka. Pemindahan ini membuat kambing gunung yang masih muda lebih aman karena hanya berkumpul dengan sesama kambing gunung. "Kambing gunung yang baru lahir juga masih berada di dekat ibunya," kata Direktur Operasional PDTS Kebun Binatang Surabaya Aschta Boestani Tajudin. (Baca juga: PKBSI Minta Digandeng Risma Kelola KBS)
Selain kambing gunung, sejumlah satwa juga sedang menanti kelahiran. Aschta mengatakan pihaknya akan kembali mendapat tambahan satwa dari komodo dan orang utan bernama Dora. Untuk komodo, 30 telur diperkirakan menetas bulan depan.
Adapun orang utan diperkirakan melahirkan anak ketiganya pada bulan depan. Hingga sekarang kondisi Dora dalam keadaan sehat dan siap untuk beranak. "Orang utan mungkin melahirkan bulan depan," ujarnya. (Lihat pula: Risma Temukan 2 Karung Duit di Kebun Binatang)
AGITA SUKMA LISTYANTI
Terpopuler:
Koalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya?
Incar Kursi Pimpinan MPR, PPP Membelot ke Koalisi Jokowi
Zulkifli Hasan, Ketua MPR Periode 2014-2019
Tiga Taktik Koalisi Prabowo Rebut Pimpinan MPR