TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 13 siswa SMA Negeri 70 Jakarta dikeluarkan karena diduga terlibat perisakan (bullying). Meski sempat menolak keputusan itu, semua siswa yang dipecat akhirnya pindah ke sekolah baru. (Lihat: Tak Terima Anak di-DO, Orang Tua Siswa SMAN 70 Protes)
Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Selatan Suharyanto mengatakan 13 siswa SMA Negeri 70 yang dipecat itu sudah belajar di sekolah baru. Mereka mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan untuk pindah ke sekolah baru. "Mereka kami pisah-pisah ke beberapa sekolah," kata Suharyanto, Kamis, 9 Oktober 2014.
Sekolah yang dimaksud Suharyanto adalah SMAN 3 (Setiabudi), SMAN 26 (Tebet Barat), SMAN 28 (Ragunan), SMAN 38 (Lenteng Agung) , SMAN 46 (Kebayoran Baru). SMAN 47 (Kebayoran Lama), SMAN 66 (Pondok Labu), dan SMAN 81 (Cipinang Melayu). "Maksimal satu sekolah tiga siswa," kata Suharyanto.
Lennie Sarasvati, orang tua salah satu siswa SMA 70 yang dipecat, membenarkan info bahwa anaknya sudah belajar di sekolah baru. "Anak saya pindah ke SMA 3 Setiabudi," katanya. Menurut Lennie, kegiatan belajar-mengajar dimulai sejak 29 September 2014.
Meski putranya sudah belajar di sekolah baru, Lennie tetap mempermasalahkan pemecatan yang dilakukan SMAN 70. Alasannya, kebijakan yang diambil sekolah tidak memiliki alasan yang kuat. "Kami masih meminta pertanggungjawaban sekolah," ujarnya. (Baca juga: Soal SMAN 70, Lasro: Sekolah Berhak Pecat Siswa)
NINIS CHAIRUNNISA
Berita lain:
Koalisi Prabowo Siap Ajukan Veto untuk 100 Posisi
PDIP Serang Balik Hashim Soal Jokowi
Novel FPI Menyerahkan Diri ke Polda Metro Jaya
Rupiah Melemah, Jokowi Kritik DPR