TEMPO.CO, Sumenep - Keluarga korban tenggelamnya perahu Jabal Nur khawatir 21 penumpang yang hilang dimakan biawak. Sebab, pada Ahad lalu, jasad korban perahu Jabal Nur, Murahem, ditemukan di area hutan bakau Dusun Rem-rem, Pulau Karoppo, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep.
"Kalau benar di sana banyak korban, kami khawatir dimakan biawak, sehingga makin tambah sulit dicari," tutur salah satu anggota keluarga korban perahu Jabal Nur, Fauzi Muhfar, Senin, 13 Oktober 2014. (Baca juga: 21 Korban Jabal Nur Belum Ditemukan)
Perahu Jabal Nur mengangkut rombongan pengantin dari Pulau Raas menuju Buleleng, Bali, Senin pekan lalu. Kabar perahu mengalami bencana di tengah laut diterima seorang kerabat penumpang di Raas.
Menurut Fauzi, jika melihat lokasi penemuan, 30 korban Jabal Nur mayoritas ditemukan di sekitar perairan Pulau Raas. Maka, kata dia, ada kemungkinan korban lainnya masih bisa ditemukan. Itu bisa terjadi jika tim SAR mau bekerja sama dengan warga dalam mencari korban.
Salah satu lokasi yang belum disentuh pencarian adalah hutan bakau di sekitat perairan Desa Ketupat. "Kami yakin banyak korban tersangkut di hutan bakau itu," katanya lagi.
Baca Juga:
Kendalanya, kata dia, warga tidak berani menyisir hutan bakau tersebut karena minimnya peralatan evakuasi. Karena itu, Fauzi meminta sebagian tim SAR menyisir hutan bakau tersebut. Apalagi jalur evakuasi bisa ditempuh dengan jalur darat melalui Pulau Raas. "Kami siap bantu tim SAR," katanya.
MUSTHOFA BISRI
Berita lain:
Zuckerberg Senang, Facebook Tembus Perkampungan
Bekasi Dibully,Pengamat: Pemerintah Perhatikan
Penganiayaan Siswa SD Bukittinggi, Sekolah Lalai