TEMPO.CO, Jakarta - Tertangkapnya seorang pedofil asal Australia mengungkap tabir bahwa kejahatan seksual terhadap anak masih mengancam Indonesia, terutama industri pariwisata di Bali. Memang sebagian besar pedofil Australia memulai "wisata seks" ini dari Bali, yang kemudian menyebar ke wilayah-wilayah lain di Indonesia. (Baca: Indonesia Tujuan Utama Pedofil Australia)
Seorang pria, yang kemudian disebut Malcolm, ditangkap oleh Kepolisian Australia terkait kasus ini. Ia mengaku sering mengirim uang ke "teman-temannya" di Indonesia. Polisi meyakini transfer uang senilai US$ 30-50 itu merupakan transaksi atas aktivitas seksual yang melibatkan anak-anak di depan webcam yang dibelinya.
Menurut laporan Sydney Morning Herald, Ahad, 12 Oktober 2014, setelah diselidiki lebih lanjut, Komandan Polisi Federal Australia Chris Sheehan menyatakan bahwa Malcolm tidak hanya melakukan kejahatan tersebut secara online, tetapi juga secara langsung.
Polisi menduga setelah menyaksikan video seks yang melibatkan anak-anak dan Malcolm menyukainya, ia langsung datang ke Indonesia untuk menemui anak tersebut. Tercatat sejak 2013, Malcolm sering berkunjung ke Indonesia dan menghabiskan empat-enam minggu sekali kunjungan.
“Kami tahu dari hasil investigasi polisi Indonesia bahwa ia berkomunikasi dengan beberapa orang di sana yang memiliki hubungan dengan anak-anak,” ujar Sheehan.
Indonesia telah menjadi tujuan utama "wisata seks" pria Australia. Dalam tiga tahun terakhir pedofil Australia di Indonesia melampaui Thailand, Filipina, dan Malaysia.
ANINGTIAS JATMIKA | SMH
Terpopuler
Mengeroyok Wanita Pezina Jadi Tren di Cina
Pernikahan Pangeran Charles-Diana Tindakan Idiot
Diterpa Badai Vongfong, Jepang Porak Poranda