TEMPO.CO , Banda Aceh: Para kepala sekolah di Banda Aceh mempertimbangkan untuk mengembalikan buku pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk siswa kelas XI SMA ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab, ada materi dalam buku tersebut yang dianggap tidak sesuai dengan syariat Islam.
“Mungkin nanti dikembalikan saja ke sana,” ujar Kepala Sekolah SMA 4 Banda Aceh Syarifuddin kepada Tempo, Rabu 15 Oktober 2014. (Berita lain: Guru Protes Materi Pacaran di Buku Olahraga)
Menurut Syarifuddin, para kepala sekolah SMA di Banda Aceh telah berkumpul bersama pihak Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, untuk membahas materi yang menuai kritik dalam buku tersebut. Salah satu hasil rapat adalah menyurati Kementerian, karena buku tersebut tidak layak dipakai di Aceh.
Buku tersebut, katanya, mengandung materi terkait berpacaran dan dianjurkan untuk hati-hati dalam berpacaran. Juga memuat hal memahami seks bebas. Ada dua halaman yang dinilai bermasalah, halaman 128 dan 129. Padalah berpacaran tak dikenal dalam syariat Islam yang diberlakukan di Aceh.
Pada halaman 128 dan 129 buku tersebut, tercantum beberapa larangan serta tip pacaran yang sehat. Di antaranya, siswa diminta menghindari tempat yang terlalu sepi atau tempat yang mengandung aktivitas seksual, hindari makan makanan yang merangsang sebelum atau selama pacaran, dan hindari bacaan atau film porno yang merangsang. Materi tersebut termasuk dalam pelajaran X berjudul Memahami Dampak Seks Bebas.
Sementara itu Kepala Unit Tekkomdik Dinas Pendidikan Aceh, Zulkarnaini mengatakan buku tersebut dikirim langsung dari pusat ke sekolah-sekolah. Tidak melalui pihaknya. “Kalau buku itu bermasalah dan tidak sesuai, ya tidak bisa dipakai di Aceh,” ujarnya.
ADI WARSIDI
Berita lain:
Analisis Perubahan PAN dan PKS di Koalisi Prabowo
KPK Supervisi Kasus Dugaan Korupsi Transjakarta
Dalam Laga Terakhir, Tim Nasional U-19 Kalah Lagi