TEMPO.CO, Jakarta - Rumah dinas Wali Kota Surakarta tampak ramai pada Ahad malam, 19 Oktober 2014. Puluhan orang berlalu-lalang di sekitar rumah yang sering disebut Loji Gandrung tersebut.
Ada yang duduk santai di kursi atau lesehan di lantai, menikmati mi godok atau wedang jahe angkringan, atau mendengarkan musik karawitan di ruang tamu utama.
Di kamar bagian depan sisi timur, sudah disiapkan alas di lantai. Di kamar yang kerap disebut sebagai "kamar Bung Karno" tersebut--karena Presiden Sukarno selalu menginap di kamar ini saat berada di Solo--akan diadakan doa bersama oleh tokoh lintas agama.
Sementara itu, di teras belakang juga sudah berkumpul puluhan orang yang lesehan. Saat doa bersama dan tirakatan dilangsungkan, akan disediakan tujuh tumpeng di tengah teras.
Tumpeng tersebut akan didoakan dan disantap para tamu yang hadir dalam rangka doa bersama untuk kelancaran pelantikan presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla pada Senin, 20 Oktober 2014.
Yang punya acara, Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan doa bersama ini juga bertujuan mendoakan pemerintah Jokowi.(Baca: Doa Bersama, Rudyatmo Siapkan Tumpeng Kendit)
"Selain doa bersama di kamar Bung Karno, ada tirakat mulai pukul 00.00 sampai pagi di teras belakang," katanya.
Rudyatmo sendiri akan menjalani laku prihatin dengan berpuasa 24 jam penuh mulai pukul 00.00. (Baca juga: Romahurmuziy PPP Hadiri Doa Bersama Jokowi-JK)
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Lain
Siapa Lebih Banyak Punya Gelar, SBY atau Sukarno?
Yenny Wahid Ingin Jokowi Teruskan Tradisi Gus Dur
Ahok Isyaratkan Monorel Batal
Membaca Erotik Itu Perlu?
Ketika Iriana Widodo Emoh Digeguyu Pitik