TEMPO.CO , Bandung: Melihat dan memotret matahari terbit atau tenggelam dari puncak gunung punya sensasi tersendiri. Namun, ada beberapa tips sebelum melakukan wisata Kemilau Bumi tersebut.
Anggota Kelompok Riset Cekungan Bandung T. Bachtiar menganjurkan peminat wisata Kemilau Bumi untuk memakai jaket tahan angin, sepatu, membawa minuman dan makanan, selain kamera. "Sebab saat pagi atau sore, angin naik dari lembah cukup kencang dan hawanya dingin," kata Bachtiar, Kamis, 17 Oktober 2014. (Baca juga: Kemilau Bumi Wisata Mengejar Matahari)
Bachtiar mengatakan minat wisata ke gunung semarak di sejumlah lokasi. Dari perjalanannya ke sejumlah gunung di Jawa dan Bali selama dua tahun terakhir, dia kerap berbarengan dengan kelompok wisatawan lokal dan asing.
Kelompok wisatawan itu rela berangkat dari tengah malam hingga pukul 2 atau 3 dinihari dari tempat penginapan untuk naik gunung menanti matahari terbit. "Mereka naik gunung dengan santai, membawa ransel kecil isi air, sarapan, dan kamera," kata Bachtiar.
Beberapa lokasi favorit itu di antaranya Gunung Tangkuban Perahu, Bukit Tunggul, Gunung Ciremai, Bromo, Dieng, dan Gunung Batur di Bali.
Fotografer dan penggiat fotografi di Bandung, Deni Sugandi mengatakan, hasil foto wisata Kemilau Bumi bisa dipakai untuk pribadi, buku, lomba, juga iklan. "Fotonya tak hanya soal keindahan, tapi juga pemahamannya tentang alam," katanya.
ANWAR SISWADI
Berita lain:
Menlu AS John Kerry Hadiri Pelantikan Jokowi
Raffi-Nagita Sah, Dahlan Iskan pun Menangis
Cerita Manajer Lion Air Ngamuk Versi Penumpang