TEMPO.CO, London - Seorang perempuan muda Yazidi frustrasi setelah menjadi budak seks kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dia berharap negara sekutu Barat melancarkan serangan bom ke tempat ia kini ditawan bersama umat Yazidi lainnya di sebuah tempat di wilayah barat Irak.
“Saya telah diperkosa hingga 30 kali hanya dalam beberapa jam. Jika Anda tahu di mana keberadaan kami, silakan jatuhkan bom,” ujar wanita tersebut lewat telepon secara sembunyi-sembunyi kepada seorang pejuang Kurdi Peshmerga. (Baca: Gadis Yazidi Ini Berhasil Kabur dari ISIS)
Mengutip laporan Daily Mail, Selasa, 21 Oktober 2014, fakta ini terungkap dalam wawancara BBC World Service dengan seorang aktivis Kurdi yang tengah menggelar demonstrasi di London guna meningkatkan kesadaran warga dunia akan penderitaan perempuan di Timur Tengah.
Akibat pemerkosaan ini, perempuan tersebut sampai tidak bisa ke toilet. Ia merasa hidupnya begitu hancur. “Tidak akan ada kehidupan setelah ini. Saya akan tetap bunuh diri,” kata wanita yang ditangkap ISIS dalam pembantaian di Sinjar pada awal Agustus lalu itu.
Sinjar merupakan rumah bagi etnis Yazidi yang dianggap sebagai masyarakat “pemuja setan” oleh milisi ISIS. Kelompok ini mengancam Yazidi untuk masuk Islam atau mati. Kaum wanita Yazidi banyak yang diculik untuk kemudian dijadikan budak seks. Sebuah laporan juga menyebutkan ISIS mengubur hidup-hidup anak dan perempuan Yazidi. (Baca: ISIS Kubur Hidup-hidup Anak dan Perempuan Yazidi)
ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL
Terpopuler
Cemburu, Istri Bunuh Pria Inggris di Bali
Pemimpin Asia yang Pernah Jadi Cover Time
ISIS Merajam Perempuan di Depan Ayahnya