TEMPO.CO, Jakarta - Ketertiban suatu sistem transportasi ternyata tidak selalu menjamin pengguna sistem itu akan suka. Salah satunya putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep. Dia lebih menyukai sistem transportasi di Indonesia ketimbang di Singapura.
Dalam tulisan di blognya, Misterkacang.blogspot.com, pada 2 Agustus 2014, Kaesang menyebutkan sistem transportasi di Singapura yang tertib tidak memberikan tantangan. Menurut Kaesang, warga Singapura harus menunggu di halte untuk menggunakan bus. Bahkan mereka harus memencet bel untuk memberhentikan bus. (Baca: Kaesang Jokowi Mengidolai Pedangdut Agung Hercules )
Kaesang membandingkan hal itu dengan sistem transportasi di Indonesia. Putra ketiga Jokowi itu menyebutkan sistem transportasi di Indonesia lebih menantang karena warga bisa memberhentikan bus di sembarang tempat. Sedangkan untuk memberhentikannya, penumpang tinggal berteriak kepada sopir atau kondektur bus.
"Bang, Bang, left please," tulis Kaesang. Bahkan, selama menggunakan alat transportasi di Singapura, Kaesang merasa ada beberapa fasilitas yang kurang bagus. (Baca: Cerita Kaesang Jokowi Rebutan Toilet dengan Ayahnya)
Salah satunya adalah aplikasi yang menginformasikan kepada penumpang tentang kapan suatu bus bisa dinaiki. Menurut Kaesang, aplikasi itu tidak akurat. Kaesang mencontohkan, aplikasi itu pernah mengatakan bus akan tiba lima menit lagi. Nyatanya, bus baru terlihat 30 menit kemudian.
TRI SUSANTO SETIAWAN
Berita Terpopuler
Akhirnya, Nama 34 Menteri Kabinet Jokowi Rampung
Calon Menteri Dilabel Merah, Jokowi Tepok Jidat
Ki Manteb Ungkap Cerita Mobil Listrik Dahlan Iskan
Menggilai Aktris, Anak Jokowi Malah Ditaksir Gay
Luhut Panjaitan Temui Jokowi di Istana