TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, akan mendeklarasikan bulan Suro atau Muharram sebagai bulan budaya. Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan deklarasi akan dilakukan pada Selasa 28 Oktober 2014, yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. “Bulan budaya berarti luas. Termasuk budaya yang kerap dilakukan masyarakat Jawa saat bulan Suro,” katanya, Ahad, 26 Oktober 2014.
Dia mengatakan di bulan budaya diselenggarakan berbagai kegiatan kebudayaan. Termasuk mengenalkan budaya kepada anak muda. “Generasi muda banyak yang tidak tahu istilah-istilah Jawa. Apalagi tahu tentang budaya Jawa,” ucapnya.
Sebagai kota pariwisata, dia menyebut penyelenggaraan bulan budaya juga bisa menarik kehadiran wisatawan. Para pelancong akan dimanjakan dengan beragam pertunjukan kebudayaan seperti pentas wayang dan geguritan.
Sekretaris Komite Museum Radya Pustaka ST Wiyono mengatakan sejak 19 Oktober sudah menyelenggarakan berbagai acara budaya. “Ada 17 acara sebagai rangkaian bulan kebudayaan hingga 23 November nanti,” katanya.
Acara bulan budaya diawali umbul donga pada 19 Oktober pukul 24.00 di Tugu Pamandengan di titik nol Surakarta. Lalu pada 21 Oktober ada dongeng kampung Solo di Museum Radya Pustaka. Lantas 25 Oktober malam ada srawung seni sakral di halaman Balai Kota Surakarta.
Pada 2 dan 4 November diselenggarakan geguritan dan macapat serta 3 November ada konser piano oleh Ary Sutedja di teras Radya Pustaka. “Dia akan menampikan lagu abad 17-21,” katanya. Kemudian 7
November ada kirab ageng Radya Pustaka, 8 November jamasan pusaka dan ngisis wayang, 15 November srawung ketoprak, dan 23 November keroncong centhini.
Dia mengatakan bulan Suro adalah bulan prihatin, penciptaan, kreativitas, dan budaya. Sehingga sebaiknya diisi dengan perenungan dan kegiatan kebudayaan.
Rudyatmo menilai Suro menjadi saat terbaik merenungi dan menampilkan kembali potensi kebudayaan di masyarakat. Dia berharap ke depan, kampung di Surakarta ikut berpartisipasi dengan menampilkan kekayaan budayanya. “Kami berharap Suro sebagai bulan budaya menjadi agenda tahunan. Setiap elemen masyarakat bisa terlibat menyemarakkan bulan budaya,” katanya.
UKKY PRIMARTANTYO