TEMPO.CO, Bandung- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyanyangkan hilangnya sektor ekonomi kreatif dalam kabinet pemerintahan Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengaku kecewa dengan digantinya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi Kementerian Pariwisata.
"Kalau tidak ada, ya, saya kecewa," kata Emil ketika ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Senin, 27 Oktober 2014.
Menurut Emil, sektor ekonomi kreatif merupakan aspek penting untuk memajukan kota-kota di Indonesia ke tingkat dunia. Bagi dia, peluang masa depan Indonesia menjadi juara dunia berada pada ekonomi kreatif. "Karena hasil hitung-hitungannya, kalau kita mau juara dunia bukan dari ekonomi agrikultur, industri atau informasi, tapi ekonomi kreatif," ujar Emil. (Baca: Rini Soemarno Cari Enam Dirut BUMN Baru).
Kekecewaan Emil juga disampaikan lewat kicauannya di akun media sosial Twitter. Pada Ahad malam, 26 Oktober 2014, sekitar pukul 20:48 WIB, Emil mencuit pertanyaan mengenai dihapusnya sektor ekonomi kreatif. "Ada yg tau kenapa Ekonomi Kreatif hilang di kabinet?" begitu bunyi cuitan Emil.
Sekitar 15 menit kemudian, Emil kembali berkicau mengenai harapannya supaya Kementerian Ekonomi Kreatif tidak dihapus. "Semoga ttp ada, min berbentuk Badan. Jaman SBY sdh bagus, sdh siap ancang2 melompat. Sayang jika bubar jalan & sendiri2 lagi," kata Emil dalam kicauannya yang diakhiri dengan hastag #EkonomiKreatif.
Presiden Indonesia Joko Widodo kemarin, Ahad, 26 Oktober 2014 mengumumkan 34 menteri yang dipilih untuk menjalankan kabinet pemerintahannya. Dalam pembentukan Kabinet Kerja itu, Jokowi menghilangkan beberapa kementerian, salah satunya Kementerian Ekonomi Kreatif. (Baca: Dua Titah Jokowi buat Menteri Keuangan Baru).
RISANTI
Terpopuler:
Tujuh Pertanyaan Ibas kepada Jokowi
Ditanya Tugas, Menteri Jokowi Kompak Jawab Begini
Menteri Jokowi Tak Sepenuhnya Bersih
Alumnus UI Dominasi Kabinet Kerja Jokowi-JK