TEMPO.CO, Makassar - Markas Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) di Jalan Toddopuli 5 Nomor 14 Kecamatan Manggala, Makassar diserang oleh orang tak dikenal. Penyerangan menggunakan bom molotov tersebut terjadi pada Rabu dini hari, 29 Oktober 2014), sekitar pukul 04.30 wita.
"Kita sementara lakukan konsolidasi terkait kasus antara PT Melati Tunggal Inti Raya (MTIR) dengan pihak pedangang Pasar Sentral," kata Koordinator GAM, Hendrianto Jufri (23), Rabu 29 Oktober 2014.
Menurut Hendrianto, aksi penyerangan itu terjadi 30 menit setelah pihaknya melakukan konsolidasi lanjutan di rarkasnya. Rencananya aksi tersebut akan dilakukan pada Rabu siang, setelah peserta konsolidasi maka mereka langsung meninggalkan markas untuk beristirahat di rumahnya masing-masing.
"Jadi saat itu hanya tinggal satu orang saja yakni Robert yang tengah bermain laptop tiba-tiba saja dikagetkan suara letusan bom molotov yang menggunakan botol bir berwarna hijau," tutur mahasiswa Universitas Muslim Indonesia ini.
Mahasiswa semester VII tersebut mengatakan, pelaku yang diperkirakan berjumlah 2 orang. Dengan menggunakan satu unit sepeda motor matic yang berboncengan, kemudian berhenti di depan markas GAM, sehingga Robert mengintip dan membuka pintu. "Robert kira penghuni markas. Saat membuka pintu dia langsung melihat pelaku membakar bom molotov di atas motornya," ujar Hendrianto. Kemudian pelaku melemparkan bom molotov tersebut yang jatuh pas depan pintu garasi sepeda motor.
Hendrianto menyesalkan aparat kepolisian yang terkesan lamban untuk mendatangi tempat kejadian perkara. Alasannya, kepolisian tidak mengetahui insiden pelemparan bom molotov, sehingga baru tiba dilokasi pada siang harinya. "Padahal usai penyerangan kami langsung lapor melalui telepon. Tapi tidak ada aparat yang datang satupun ke lokasi," ucap Hendrianto.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Manggala, Komisaris Polisi Akbar Setiawan mengakui bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku penyerangan dan motifnya apa. "Kami sudah olah TKP, sementara dalam tahap penyelidikan," kata Akbar.
Adapun dugaan sementara, kata Akbar, ada pihak-pihak yang dendam terhadap anggota GAM. Karena GAM ini merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan yang sangat aktif dalam mengawal isu-isu sosial. "Saya juga baru dapat laporan pada siang hari. Makanya kita baru datang ke lokasi," ujar Akbar.
DIDIT HARIYADI