Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ular Juga Punya Cara untuk Bercinta

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO , Utah, AS - Ular selama ini sudah menjadi momok bagi manusia.  Hewan ini dianggap berbahaya dan layak disingkirkan. Karena itu, hanya sedikit orang yang mau bersentuhan dan meniliti kehidupan reptil ini secara mendalam. 

Saat ini diperkirakan ada lebih dari 3 ribu spesies ular yang  hidup di semua benua,  kecuali di Antartika. Segi reproduksi hewan melata ini jarang diperhatikan. “Masih banyak yang belum tahu bagaimana proses ular kawin,” ujar peneliti ular dari Utah State University, Andrew Durso, seperti dikutip dariLivescience, Selasa, 28 Oktober 2014.

Sistem reproduksi ular jenis garter baru-baru ini  dipelajari secara ekstensif. Garter betina akan muncul setelah berhibernasi, atau dikenal dengan brumation, saat musim dingin. Saat garter jantan mengirup aroma betina ini, mereka mengerubungi betina dan membentuk “lingkaran kain”.

Dalam kawanan ular, sang jantan akan melakukan usaha sebaik mungkin untuk mendapatkan perhatian betina agar dapat membuka cloaca (lubang reproduksi sekaligus saluran untuk buang kotoran) dan memasukkan penisnya. Durso mengatakan, tak jarang jantan melakukan kekerasan dengan mencekik betina dengan taringnya untuk membuat vagina milik betina terbuka.

Jenis ular lainnya, seperti anaconda hijau, juga bereproduksi dengan metode yang sama. Strategi kawin ini, menurut Durso, mungkin khas untuk ular yang hidup di daerah dengan musim panas yang pendek. “Tapi itu sebagian besar kecil spesies.”

Banyak ular juga diketahui melakukan pendekatan one-on-one sebelum kawin. Jantan akan mengiikuti betina ke manapun pergi ketika sudah “terhipnotis” dengan aroma feromon betina. Jika ada dua jantan yang tergaet, Durso mengatakan, pasti akan terjadi adu atensi di antara keduanya.

Ketika jantan ular jenis pengerat dan ular berbisa jantan bertemu misalnya, pasti keduanya akan sama-sama berdiri dan saling menatap. Kemudian keduanya mencoba untuk saling menundukkan dengan menindihkan kepalanya di atas kepala lawan. “Hampir seperti panco,” ujarnya. “Yang kalah harus mencari pasangan lain.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemenang dapat mengendalikan betina dengan berbagai cara. Dia mungkin menggosokkan dagunya ke seluruh tubuh untuk membangkitkan gairah betina. Atau, si jantan menggetarkan tubuhnya. “Beberapa jenis juga melakukan rangsangan dengan lidahnya.”

Menariknya, ular jantan memiliki dua penis. Tapi mereka hanya menggunakan salah satu saat kawin. Setiap penis memiliki sperma dari testisnya masing-masing. Jadi, jantan kemungkinan kawin lagi jika mereka menemukan betina lain dalam waktu singkat.

Setelah kawin, betina dapat menyimpan sperma lebih dari setahun. Dan entah bagaimana caranya, betina dapat memilih sperma mana untuk membuahi telurnya. Untuk beberapa spesies, betina malah tak butuh jantan untuk reproduksi. Ular betina jenis brahmini misalnya, menciptakan klon dirinya untuk bereproduksi.

AMRI MAHBUB

Berita lain:
Eva Sundari Kecewa Tak Jadi Menteri Jokowi 

Ada 5 Kandidat Jaksa Agung, Siapa Dipilih Jokowi? 

Ditawari Tiga Pos, Kenapa Tjahjo Pilih Kemendagri?  



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

25 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.