TEMPO.CO, Yogyakarta - Abu letusan Gunung Kelud pada Februari lalu membuat sejumlah pemuda di Yogyakarta gusar. Sepatu-sepatu mereka jadi buluk, berselimut abu tebal. Untuk membersihkannya, tentu butuh waktu.
"Dari situ, kami berpikir buka usaha laundry sepatu," kata Manajer Shoes and Care Lutfian Nurrizqa Azif ketika ditemui di tokonya di Jalan Langenastran Lor, kawasan Njeron Beteng Yogyakarta, kemarin.
Pada mulanya, Lutfian membersihkan sepatunya sendiri. Lalu ada order dari teman-temannya. Setelah dia memasang promosi di media sosial, order datang berjibun. Tak hanya dari Yogyakarta, tapi juga dari Medan, Aceh, Jambi, Jakarta, Bandung, bahkan Australia. "Sehari bisa 15-20 pasang sepatu," kata Lutfian.
Bentuk dan material sepatu yang dia bersihkan beraneka ragam. Ongkos jasanya bergantung pada tingkat kesulitan, tingkat kekotoran, dan teknis pembersihan. Kalau pelanggan ingin sepatunya dibersihkan secara kilat (fast cleaning), sekitar 20 menit, Lutfian memasang tarif mulai Rp 20 ribu. Sedangkan pembersihan mendalam (deep cleaning), yang mewajibkan sepatu pelanggan ditinggal, bisa dia lakukan dengan tarif mulai Rp 40 ribu.
Kini omzetnya pun terhitung lumayan. Dalam sebulan, dia meraup Rp 11-15 juta. Berawal dari usaha di kamar kos, kini dia menyewa tempat usaha. "Kami bisa membersihkan sepatu melalui tutorial online," kata Lutfian jujur.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Terpopuler
Hina Jokowi di FB, Tukang Tusuk Sate Ini Ditahan
Penghina Jokowi di Facebook Unggah Gambar Cabul
Tak Mau MA Dipenjara, Keluarga Minta Bertemu Jokowi
Tukang Sate Penghina Jokowi Dibela Netizen
Ahok Sayangkan Tiga 'Orang Baik' Tak Jadi Menteri