TEMPO.CO, Mataram - Sejak Jumat pagi, 31 Oktober 2014, tim Search and Rescue Mataram mengerahkan enam kapal laut dan dua helikopter untuk mencari pesawat latih milik sekolah penerbangan Lombok Institute of Flight Technology (LIFT) yang hilang sejak Kamis, 30 Oktober 2014, pukul 11.25.30 Wita.
Landasan helikopter dibangun di Pulau Moyo, sekitar 4 mil dari lokasi yang diduga sebagai titik jatuhnya pesawat yang diawaki Kapten Pilot Boon dan siswanya, Jati Wikanto. "Diperkirakan lokasi jatuhnya pesawat tidak jauh dari yang dilaporkan nelayan yang melihat," kata Kepala Badan SAR Nasional Mataram Budiawan kepada Tempo, Jumat, 31 Oktober 2014. (Baca sebelumnya: Pesawat Latih Dikabarkan Jatuh di Lombok)
Adapun tanda-tanda yang menguatkan keberadaan pesawat tersebut adalah temuan tabung pemadam api berwarna merah yang teregistrasi atas nama PT LIFT Adi Sucipto Selaparang. Tabung tersebut ditemukan di pesisir utara pantai Desa Limung, Kecamatan Moyo, Kabupaten Sumbawa. Selain itu, terdapat bekas ceceran minyak. "Pesawat diperkirakan jatuh ke laut," ujarnya.
Kepala Seksi Operasi SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi menuturkan, berdasarkan pengukuran GPS, kedalaman laut tempat jatuhnya pesawat sekitar 100 meter. "Ada saksi nelayan yang melihat jatuhnya pesawat dari jarak sekitar 200 meter," kata Wahyu. (Baca pula: Pesawat Latih Merpati Jatuh di Sumenep)
Sebelumnya, pesawat latih dengan registrasi PK LLC itu hilang kontak sejak Kamis siang kemarin. Menurut informasi, pesawat itu tengah melakukan cross country dari Bandar Udara Internasional Lombok menuju Sumbawa. Namun pesawat dinyatakan hilang kontak pada posisi 008deg2009.8S dan 117deg3241.SE Alt 2.822 feet, Speed 85 kts dan Direction 106-T.
LIFT yang berdiri sejak 2010 memiliki lima pesawat latih yang hanggarnya berada di Selaparang. LIFT telah menerima siswa sembilan angkatan, masing-masing berjumlah 10 orang. LIFT telah meluluskan tiga angkatan setelah menjalani 170 jam pendidikan terbang, di antaranya 40 jam menggunakan simulator. (Lainnya: KNKT Sulit Ungkap Jatuhnya Pesawat Latih Merpati)
SUPRIYANTHO KHAFID
Terpopuler:
Ini Sebab Presiden Jokowi Susah Dilengserkan MPR
Jadi Menteri, Gaji Susi Tinggal 1 Persen
Kemlu AS: Menhan Ryamizard bukan Pelanggar HAM
Kala Menteri Susi Adu Lari dengan Wartawan
JK Nilai Penanganan Kasus Penghinaan Jokowi Terus