TEMPO.CO, Jakarta - Tim nasional Indonesia di bawah usia 19 tahun gagal memenuhi target melaju ke putaran final Piala Dunia U-20 di Selandia Baru 2015. Penampilan Evan Dimas dan kawan-kawan di turnamen Piala Asia 2014 di Myanmar hanya sampai di fase penyisihan grup. Garuda Muda harus pulang lebih cepat tanpa mengemas satu pun poin. Indonesia menyerah kala meladeni tim nasional Uzbekistan, Australia, dan Uni Emirat Arab.
Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri menyatakan tidak kecewa dengan penampilan anak asuhnya. Dari hasil evaluasi bersama Badan Tim Nasional, Indra mengatakan dari sisi teknis kemampuan para pemainnya berbeda dengan tim lawan. "Perlu diluruskan kalau tim kami tidak gagal. Kemampuan pemain memang tidak mumpuni untuk bermain di level Asia," kata Indra di Kuningan, Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2014.
Menyadari hal itu, sejak awal Indra sudah menekankan tentang pentingnya mengembangkan kemampuan fisik pemain. Ia berharap lemahnya skill pemain bisa segera teratasi. Salah satunya ialah dengan mengasah para pemain yang saat ini sedang menghuni tim nasional di kelompok umur 14 dan 17 tahun. "Ke depan mungkin akan ada perkembangan yang lebih baik lagi," ucapnya. (Baca: Tolak Tawaran Klub, Indra Sjafri Tetap Fokus U-19)
Di mata Indra, pencapaian timnya melaju ke putaran final Piala Asia merupakan sebuah prestasi yang harus diapresiasi. Menurut dia, keberhasilan sebuah tim nasional tidak harus diukur dari banyaknya tropi yang di bawa pulang. Publik, lanjut dia, juga mesti melihat sejauh mana proses pembinaan berjalan dengan maksimal.
Buah manis yang bisa langsung dirasakan, Indra melanjutkan, ialah bertambahnya stok pemain muda. "Kami sudah menghasilkan 35 pemain untuk stok di masa depan," kata dia.
ADITYA BUDIMAN
Berita Lain
Menpora: Usut Tuntas Sepak Bola Gajah
Lolos ke Semifinal, Pelatih PBR: Berkat Doa
Pelatih Madrid Ini Calon Pewaris Arsene Wenger
Silva dan Toure Terancam Absen dalam Derby Manchester