TEMPO.CO, Madiun - Sejumlah warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang baru pulang dari Liberia khawatir jika virus ebola benar-benar menyerang M. Jika pria berusia 29 tahun yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedono Kota Madiun ini dinyatakan positif menderita ebola, maka mereka kemungkinan juga terjangkit penyakit serupa.
"Saya dan teman-teman ketakutan jika tertular. Kalau kena ebola, kan, bisa mati," kata Hari Prasetyo, 38 tahun, saat ditemui di rumahnya di Desa Sebayi, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Ahad, 2 November 2014. (Baca:Empat Ciri Orang Tertular Ebola, Apa Saja?)
Baca Juga:
Menurut dia, warga Kabupaten Madiun yang sama-sama bekerja di perusahaan kayu Forest Venture, Buchanan, Liberia, sebanyak 22 orang. Mereka berangkat secara bertahap sejak Maret hingga Mei 2014. Sejak isu virus ebola menjadi perhatian dunia, para pekerja itu ikut menjalani tes medis yang ketat oleh organsasi kesehatan dunia (WHO) dan Kedutaan Republik Indonesia di Liberia.
Oleh karena itu, Hari mengungkapkan, meski khawatir tertular ebola, tapi dia tidak yakin M tertular wabah itu. Sebab, jika kondisi kesehatan mereka tidak normal, misalnya, suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajat Celsius dan tidak diperbolehkan pulang ke Tanah Air. "Kayaknya tidak mungkin M terkena ebola karena dia tidak dilarang pulang setelah diperiksa oleh petugas medis secara bertahap," ujar Hari kepada Tempo. (Baca:Fakta-fakta Seputar Penyakit Ebola)
Kuncoro Sunyoto, warga lain yang juga baru pulang dari Liberia, mengatakan pemeriksaan medis itu dijalaninya sebanyak enam kali. Pertama saat akan keluar dari hutan menuju kota. Kemudian, dua kali saat hendak keluar dari Liberia. Saat perjalanan pulang ke Indonesia, ia kembali menjalani tes medis dua kali di Bandara Casablanca, Maroko, dan di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
"Saya pribadi tidak khawatir tertular ebola. Kalau teman-teman waswas, itu mungkin karena pemberitaannya di media sedang ramai," kata warga Desa Batok, Kecamatan Gemarang ini.(Baca:Pasien Terduga Ebola di Kediri Jalani Uji Lab Ketiga)
Kuncoro juga tidak meyakini bahwa M terserang ebola. Temannya itu diperkirakan hanya menderita penyakit malaria. Karena ebola menjadi perhatian dunia internasional, ia mengatakan, setiap ada warga yang pulang dari Liberia mengalami sakit dengan kondisi panas tubuh tidak stabil langsung mendapatkan perawatan intensif. Hal ini sebagai antispasi menyebarnya virus ebola.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Baca juga:
Cerita Mantan Suami Menteri Susi Kepincut Susi
Kata Jokowi Soal Menteri Susi yang Nyentrik
Yani: Muktamar PPP Kubu SDA Lebih Buruk daripada Romi
Raden Nuh @TrioMacan2000 Bos Perusahaan Media