TEMPO.CO, Bandung: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan wilayahnya siaga mengantisipasi kemungkinan masuknya virus ebola. "Kita sudah koordinasi dengan para pihak, sudah memerintahkan Dinas Kesehatan untuk siaga dalam berbagai hal," kata dia di Bandung, Senin, 3 November 2014.
Gubernur dengan sapaan Aher itu meminta pemerintah pusat memantau warga negara Indonesia yang tengah berada di wilayah-wilayah sumber penyakit ebola. Dia juga setuju jika pemerintah pusat menerapkan pemeriksaan kesehatan khusus pada warga Indonesia yang baru datang dari negara-negara terdampak ebola di bandara sebelum kembali ke rumahnya masing-masing. (Baca: Pasien Terduga Ebola Madiun Masih Diisolasi)
Aher mengatakan pemeriksaan kesehatan khusus di bandara itu untuk mengantisipasi agar ebola tidak menyebar. "Saya atas nama pemerintah Jawa Barat setuju dengan perlakuan khusus pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat yang habis bepergian dari kawasan-kawasan yang terdampak, sebagai sebuah kehati-hatian," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Lucyati mengatakan Kementerian Kesehatan sudah meminta Dinas Kesehatan di daerah, untuk siaga menghadapi kemungkinan penyebaran ebola, sejak kasus itu merebak di sejumlah negara. "Sudah memberikan warning pada kita, sekitar tiga bulan lalu," kata dia di Bandung, Senin, 3 November 2014.
Menurut Alma, Ebola merupakan virus penyakit yang merusak sistem darah dan berpotensi tersebar lewat kontak dengan penderitanya. Virus ini menular lewat cairan yang dikeluarkan tubuh penderitanya. "Penyakit ini tersebar lewat kontak, bukan lewat udara," kata dia.
Alma mengatakan kesulitan yang dihadapi saat ini adalah banyak warga yang takut mengaku habis mengunjungi negara-negara yang endemis ebola. "Kita mengimbau kalau ada orang seperti itu agar mengaku saja, jangan ditutup-tutupi, supaya ktia bisa menganalisa dengan benar," katanya.
Ditambah lagi, gejala penderita ebola nyaris tidak berbeda dengan gejala penyakit biasa. Satu-satunya yang bisa mendeteksi itu pengakuan dan pemeriksaan laboratorium. Menurut Alma, tidak mungkin semua orang tiba-tiba harus dikirim untuk diperiksa di laboratorium tanpa ada gejalanya.