TEMPO.CO, Jakarta - Christine Hakim berharap Festival Film Indonesia (FFI) akan tetap menjadi barometer film Indonesia. Karenanya, Panitia Pelaksana FFI melakukan perombakan konsep pelaksanaan FFI. (Baca: FFI 2014 Libatkan 100 Juri)
"FFI sudah digelar sejak tahun 1955. FFI akan tetap menjadi barometer film Indonesia," kata Christine kepada Tempo, Rabu, 5 November 2014.
Bagi pemeran Cut Nyak Dien tersebut, FFI kini berbenah. Beberapa kritikan untuk FFI dijadikan motivasi untuk mengubah sistem dan konsep penyelenggaraan.
"Karena itu pula, kami mengubah konsep penjurian. Penjurian melibatkan akuntan publik agar tak ada lagi keraguan dari hasil penilaian," ujar Christine.
Hal tersebut juga diamini Kemala Atmojo, Ketua Panitia Pelaksana FFI 2014. Dewan juri yang dilibatkan berjumlah seratus orang, berasal dari berbagai komponen masyarakat. Dari budayawan, seniman, psikolog, tokoh insan film, hingga kalangan intelektual. Mereka antara lain Niniek L. Karim, Seno Gumira Ajidarma, Widyawati, Reza Rahadian, dan Irwan Usmar Ismail. (Baca: FFI 2014, Kembalikan Piala Citra ke Bentuk Awal)
Hasil penjurian tersebut akan langsung dikirim ke Deloitte, salah satu perusahaan akuntan dan konsultasi investasi terbesar di dunia, untuk direkapitulasi.
"Dengan begini, tingkat kredibilitas dan obyektivitas hasil penilaian akan tetap terjaga," kata Kemala. "Jadi, juri pun belum tahu siapa para pemenang FFI tahun ini. Hal ini guna menjaga kualitas penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menggandeng tim akuntan publik independen," ujar Christine. (Baca: Christine Hakim : Reza Rahadian Anak Ideologi Saya)
RINA ATMASARI | HADRIANI P.
Terpopuler
Ashanty Ingin Melahirkan di Amerika
Anak Ngetop, Menteri Susi: Ini Gara-gara Kalian!
Antara Nadine Putri Susi dan Ayang Putri Jokowi
Konser Slank untuk Wanita
Christine Hakim : Reza Rahadian Anak Ideologi Saya