TEMPO.CO, Kediri - Ribuan warga lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang. Namun pemerintah daerah berkukuh tak ada kekeringan di wilayah mereka.
Krisis air bersih ini dialami para penduduk Desa Selopanggung, Kecamatan Semen. Sejak beberapa bulan terakhir, mereka terpaksa mengambil air dari Sungai Bruno yang berjarak 1 kilometer dari permukiman penduduk. Hal ini terpaksa dilakukan setelah sumur di rumah warga tak mengeluarkan air jernih. (Baca juga: Kekeringan Landa 15 Kabupaten di NTT)
Supiah, salah seorang warga Selopanggung, mengatakan kondisi air di Sungai Bruno sebenarnya juga tidak cukup baik. Airnya kotor dan berbau. Namun karena tak ada pilihan lain, warga tetap menggunakan air itu untuk memasak, mencuci pakaian, juga mandi. "Di rumah tidak ada air lagi," kata Supiah, Jumat, 7 Nopember 2014.
Namun Pemerintah Kabupaten Kediri terkesan kurang cekatan merespons kondisi tersebut. Justru aparat Kepolisian Resor Kediri yang tergerak mengirimkan bantuan air bersih ke desa tempat tokoh zaman pergerakan, Tan Malaka, dimakamkam itu kemarin. Tiga truk tangki bermuatan air bersih digelontorkan ke desa di kaki Gunung Wilis itu. "Kami sangat berterima kasih pada polisi," kata Supiah. (Baca: Kekeringan, Warga Cirebon Beli Air untuk Isi Sumur)
Juru bicara Pemerintah Kabupaten Kediri, Haris Setiawan, membantah kabar bahwa ada krisis air bersih di wilayahnya. Hingga saat ini, kata dia, belum ada permintaan pasokan air bersih dari warga kepada pemerintah. "Tidak ada krisis air bersih di wilayah Kediri," katanya.
Pengiriman air bersih oleh polisi ke Selopanggung, menurut Haris, adalah bagian dari peringatan hari ulang tahun Satuan Brigade Mobil Polres Kediri. Polisi meminta pemerintah mengirimkan tiga truk air sebagai partisipasi perayaan peringatan hari ulang tahun tersebut. (Lihat pula: Kekeringan, Warga di Perbatasan Minum Air Kali)
HARI TRI WASONO
Berita Terpopuler:
Mendiang Manajer Cantik Ditemukan Nyaris Telanjang
Yusril Ihza Kritik Tiga Kartu Jokowi
Pengakuan Blakblakan Pembunuh Manajer Cantik
Motif Pembunuhan Manajer Cantik di Bekasi
Dibilang Makan Gaji Buta, Fadli Zon Tantang Ruhut