TEMPO.CO, Riau - Empat negara mengundurkan diri dari Asian BMX Champion yang berlangsung di Kabupaten Siak, Ahad, 9 November 2014. Kejuaraan BMX di Siak merupakan ajang kualifikasi menuju Olimpiade 2016 di Brasil. Keempat negara yang mundur sebelum perlombaan dimulai itu adalah Filipina, Kazakstan, Myanmar, dan Vietnam. "Dengan berbagai alasan sehingga 4 negara itu batal turut serta," kata Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Siak, Yan Prana Jaya, kepada Tempo, Ahad, 9 November 2014.
Menurut Yan, semula ada 13 negara yang menyatakan ikut dalam kejuaran internasional ini. Namun ada beberapa pertimbangan dari empat negara peserta sehingga terpaksa membatalkan ikut dalam pertandingan, seperti Filipina yang merasa telah cukup poin untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade, Rio de Janeiro, Brasil.
Sedangkan Kazakstan beralasan jarak tempuh menuju Siak dianggap sangat jauh sehingga membutuhkan biaya yang besar. Sementara Myanmar dan Vietnam merasa tidak berpeluang dalam kejuaraan Asia tersebut, apalagi meraih poin menuju Olimpiade Brasil.
Dengan demikian, saat ini ada 144 pembalap dari sembilan negara Asia yang bersaing berebut poin. Negara-negara peserta itu adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Cina, Hong Kong, dan Timor Leste.
Yan menjelaskan kejuaraan Asian BMX Champion Siak merupakan pertandingan bergengsi ketimbang Asian Games maupun Sea Games yang tidak memiliki poin internasional. Sebab kata dia, kejuaraan BMX Asia ini merupakan laga yang diakui oleh United Cycling International (UCI) sebagai langkah awal menuju Olimpiade. Para pembalap bersaing merebut poin untuk mendapatkan peluang menuju pesta akbar olahraga dunia, Brasil 2016. "Pemenang akan mendapat poin 200 sehingga membuka peluang menuju Olimpiade," ujarnya.
Para pembalap akan adu cepat di atas trek 345 meter. Masing-masing negara menurunkan satu tim untuk empat kelas kejuaraan yaitu kelas junior putra, junior putri, elite putra, dan elite putri, dengan jumlah atlet berbeda tergantung kelas kejuaraan yang diikuti.
Pelatih BMX Tim Nasional Indonesia, Candra Ariavijaya, mengatakan menurunkan pembalap andalannya Toni Syarifudin dalam kejuaraan ini. Toni disebut lebih memiliki peluang menambah poinnya agar bisa berlaga di Brasil. Candra tidak terlalu memasang target memperoleh medali emas mengingat peserta didominasi atlet kelas dunia seperti Yosi dari Jepang dan Amanda Carr dari Thailand. "Kami hanya menargetkan penambahan poin, apa pun itu medalinya," ujarnya.
RIYAN NOFITRA
Berita lain:
Nurul Arifin: Muntah Lihat Menteri Jokowi Blusukan
Dukung Menteri Blusukan, Tweeps Bully Nurul Arifin
Nurul Arifin Menyesal Tak Sebar Duit Saat Pemilu