TEMPO.CO , Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, mengatakan nasib pengelolaan ladang minyak dan gas Blok Mahakam, Kalimantan Timur, akan diputuskan kurang dari tiga bulan lagi atau sekitar Februari 2015. (Baca: Kontrak Blok Mahakam Bakal Dikaji Ulang)
Sudirman mengisyaratkan pengelolaan Blok Mahakam akan diserahkan kepada PT Pertamina (Persero). "Kalau hari ini bisa, kita serahkan ke Pertamina. Tapi, kan, ada proses-prosesnya," kata Sudirman di kantornya, Ahad, 16 November 2014.
Namun, kata Sudirman, selain kemungkinan penyerahan Blok Mahakam, pemerintah juga akan mendorong Pertamina untuk mendapat kesempatan mengelola ladang minyak di luar negeri. Caranya, kata Sudirman, Pertamina bisa bernegosiasi dengan Total E&P, perusahaan minyak asal Prancis, yang kini menguasai Blok Mahakam untuk mengajak Pertamina ke luar negeri. (Baca juga: Dahlan: Blok Mahakam untuk Pertamina).
"Total bisa ke ladang yang lain dan kita ajak bareng. Tapi boleh enggak Pertamina diajak ke luar negeri? Mitra-mitra kita itu sangat kooperatif yang penting maunya kita jelas," kata Sudirman.
Kontrak Total E&P di Blok Mahakam akan berakhir pada 2017. Namun, hingga kini pemerintah belum memutuskan apakah kontrak Total akan diputus atau diperpanjang. Di sisi lain, sejumlah kalangan mendesak kontrak Total di Blok Mahakam tidak diteruskan dan dialihkan ke Pertamina. (Baca: Lagi, Pertamina Minta Kelola Blok Mahakam).
KHAIRUL ANAM
Berita Terpopuler
Jokowi Kenalkan Blusukan di Forum G-20
Kasus Shabu Unhas, Nilam Dikenal Temperamental
Sarwono: Ada Calon Ketum Golkar yang Pro-Jokowi