TEMPO.CO, San Diego - Pernah mendengar lemak tak jenuh atau lemak trans? Lemak tak jenuh ini bisa ditemukan pada margarin, makanan siap saji (fast food), kudapan yang dipanggang, camilan, krimer kopi, dan pizza beku. Konsumsi makanan yang mengandung lemak ini diketahui bisa memicu penyakit jantung koroner. Namun kali ini, efek buruknya bertambah, yaitu mengurangi daya ingat. (Baca: Yuk Turunkan Kolesterol Jahat)
Kajian tersebut dirilis oleh Asosiasi Jantung Amerika pada 18 November 2014. Para peneliti melibatkan seribu responden yang sehat dalam survei. "Lemak tak jenuh sangat erat pengaruhnya dalam menurunkan daya ingat pada lelaki usia muda dan paruh baya," kata Beatrice A. Golomb, profesor kesehatan dari University of California, San Diego, Amerika Serikat. (Baca: 15 Makanan Untuk Mengecilka Perut)
Temuan utama kajian ini adalah pria berusia di bawah 45 tahun dan mengkonsumsi lemak tak jenuh mengalami kesulitan mengingat kata-kata. Efek ini berlaku tanpa batasan pendidikan, ras, dan tingkat depresi. Dalam tiap gram tambahan konsumsi lemak tak jenuh per harinya, manusia akan mengalami kesalahan 0,76 kata yang diingatnya secara benar. Mereka yang terbanyak makan lemak tak jenuh ternyata mengalami kesalahan sebelas kata lebih banyak dalam ujian 104 kata.
Mengutip Medscape, Wakil Presiden Cardiology-Advocat Medical Group Vincent Bufalino menuturkan kajian ini masih terlalu dini. "Namun diharapkan mampu mengubah pola konsumsi lemak tak jenuh," ujarnya. Di sisi lain, ia meminta industri pangan mencari cara membuang jenis lemak ini. Lemak tak jenuh sering dipakai industri pangan untuk memperlama umur simpan produknya. "Selagi lemak tak jenuh ini memperpanjang umur simpan makanan, dia memperpendek usia hidup Anda," kata Golomb kepada pasiennya. (Baca: Sumber Lemak Baik untuk Diet)
DIANING SARI