Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penonton Ngayogjazz Disarankan Tidak Bawa Payung  

image-gnews
Sejumlah pengunjung yang tetap antusias menonton ajang Ngayogjazz 2013 meski diguyur hujan deras dengan mengenakan payung dan jas hujan di desa wisata Sidoakur, kecamatan Godean, Sleman, Yogyakarta, (16/11). TEMPO/Suryo Wibowo.
Sejumlah pengunjung yang tetap antusias menonton ajang Ngayogjazz 2013 meski diguyur hujan deras dengan mengenakan payung dan jas hujan di desa wisata Sidoakur, kecamatan Godean, Sleman, Yogyakarta, (16/11). TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pergelaran musik jazz, Ngayogjazz yang rutin berlangsung setiap tahun di Yogyakarta sejak 2007 identik dengan hujan. Penonton yang memadati lokasi pentas kerap tak dapat menghindar dari guyuran air hujan.

Desa Wisata Brayut, Pendowoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali menjadi tuan rumah Ngayogjazz. Tahun ini, pentas diselenggarakan pada Sabtu, 22 November 2014. Acara yang sama berlangsung di desa ini pada 2012. Waktu itu hujan deras dan angin besar mendera, sehingga pentas musik sempat dihentikan sekitar satu jam.

Panitia Ngayogjazz menyarankan penonton tidak membawa payung supaya tidak menghalangi penonton lain yang sedang menikmati musik jazz di panggung-panggung yang disediakan. Informasi ini disampaikan panitia melalui media sosial Twitter dan Facebook. "Sebaiknya memakai mantel bila hujan tiba," kata tokoh masyarakat Desa Wisata Brayut, Budi Utomo, Jumat, 21 November 2014.(Baca : Syaharani dan Dewa Budjana Ramaikan Ngayogjazz)

Menurut dia, selain memakai jas hujan, pengunjung juga bisa berteduh di emperan rumah-rumah penduduk. Sembari berteduh, mereka bisa menikmati makanan dan minuman hangat di warung dadakan warga Brayut. Panitia, kata Budi juga menyiapkan pawang hujan seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi, bila pawang tak berhasil, "Bukan masalah. Nikmati saja hujannya sebagai bagian acara seni itu," katanya.

Ngayogjazz tahun ini bertema "Tung Tak Tung Jazz", bunyi menggambarkan kegembiraan. Bunyi itu keluar dari dari permainan alat musik tradisional, seperti kendang. Alat musik ini biasanya diperdengarkan sebagai intro atau pembuka acara.(Baca : Beda Ngayogjazz dengan Java Jazz)

Sedikitnya 27 musikus akan tampil pada Ngayogjazz 2014. Di antaranya Syaharani and Queenfireworks (ESQI:EF) dan gitaris Dewa Budjana. Ada pula Mezcal Jazz Unit dari Prancis serta Jay dan Gatra Wardaya with Gamin (kolaborasi Yogyakarta dan Korea). Mereka akan tampil di enam panggung yang berbeda, yaitu Tradisional, Dang Dung, Bang Bung, Thang Thing, Ning Nong, dan Jrang Jreng.

SHINTA MAHARANI

Berita Terpopuler
Syamsir Alam Digoda Nikita Mirzani Lewat Twitter  
Jolie Larang Kim Kardashian Hadiri Promosi Filmnya
Di Pentas Jazz Ini, Ada Penonton Pakai Sarung

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Taylor Swift Pecahkan Rekor Billboard



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita dari Kampung Arab Kini

16 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

19 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

56 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.