TEMPO.CO, Denpasar - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Bali I Komang Purnama mengaku siap menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional Golkar kubu Aburizal Bakrie pada 30 November di Bali International Convention Center (BICC) Westin, Nusa Dua, Bali. Terkait dengan perizinan, Purnama optimistis Munas Golkar di Bali diberi izin.
“Saya rasa Kapolri sudah menghubungi Kapolda secara lisan. Itu butuh proses dan tetap kita laksanakan munas di Bali,” ujar Purnama, Rabu, 26 November 2014. (Baca juga: Polri Evaluasi Ricuh Golkar untuk Keamanan Munas)
Menurut Purnama, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan pelaksanaan Munas Golkar di Bali. Bahkan masalah keamanan di Bali dijamin akan tetap terjaga demi pertimbangan pariwisata Bali. (Baca juga: Munas Golkar Terancam Sepi, Ini Kata Kubu Ical)
Purnama mengatakan pengamanan Munas Golkar di Bali melibatkan TNI, Polri, Satgas Golkar, dan Pecalang adat di daerah. (Baca juga: Golkar Bali: Kami Cinta Ical Walau Ada Kekurangan)
Pada Selasa malam, terjadi kisruh dalam Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Golkar di Jakarta. Penyebab perpecahan di Golkar adalah adanya kubu yang menginginkan pemilihan ketua umum dipercepat menjadi 30 November dan kubu yang menuntut Musyawarah Nasional Golkar tetap digelar pada 15 Januari 2015 sesuai dengan keputusan musyawarah nasional di Riau 2009. (Baca juga: Golkar Pecah, JK: Ada Bawa Parang, Bali Bagaimana?)
Perpecahan memuncak setelah Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dikudeta dalam sidang pleno rapat pengurus pusat. Agung Laksono kemudian membentuk presidium dan memutuskan musyawarah nasional digelar pada 15 Januari mendatang.
Dasar pembekuan kepengurusan itu karena Aburizal dianggap memaksakan kehendak dengan menggelar forum tertinggi Munas Golkar di Bali pada 30 November.
PUTU HERY INDRAWAN
Berita lain:
Ke Pasar, Kaesang Jokowi Disambut Mirip Selebritas
Jokowi: Siapa Bilang Melarang Menteri ke DPR
Operasi Zebra, Berapa Denda Tilang Pelanggar?