TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan optimismenya akan perkembangan perusahaan perintis digital (startup) di Indonesia. Dia yakin, dalam waktu yang tidak lama, Indonesia juga berpotensi menjadi markas perintis digital di wilayah Asia Tenggara.
"Harusnya bisa, karena kita menang jumlah penduduk," ujar Rudiantara di acara Startup Asia di Jakarta, Kamis, 27 November 2014. (Baca: Calon 'Zuckerberg' Baru Kompetisi di Startup Asia)
Dia menuturkan tingginya jumlah penduduk merepresentasikan besarnya potensi pasar digital. Menurut dia, sudah seharusnya perkembangan digital didukung berbagai pihak, antara lain pemerintah dan perusahaan pemodal (venture capital).
Rudiantara tengah mempelajari perkembangan perintis digital di Tanah Air. "Terus terang, saya ingin banyak belajar, karena baru empat minggu menjadi menteri," katanya. Dia pun berharap kementeriannya dapat menjembatani perintis digital dengan pihak yang berkepentingan untuk memajukan industri.
Untuk memajukan perkembangan digital, ujar dia, faktor utama pendukungnya adalah akses yang memadai. Karena itu, kementeriannya saat ini tengah mendorong peningkatan akses dengan memprioritaskan kualitas jaringan, khususnya 4G long term evolution (LTE).
Rudiantara berjanji bakal mengeluarkan izin penyelenggaraan 4G secara komersial bagi operator telekomunikasi bulan depan. Dia mengingatkan agar operator tidak menjadikan penyediaan 4G sebagai ajang kompetisi layanan.
"Yang penting adalah kesiapannya, seperti SIM card dan customer service," tuturnya. Dia menambahkan, selain dari segi layanan, pihaknya juga memastikan kesiapan produsen telepon pintar. Simak berita tekno lainnya di sini.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita lain
Lenovo Vibe Z2 Pro, Phablet untuk Fotografer
Twitter Tertarik Garap E-Commerce di Indonesia
Calon 'Zuckerberg' Baru Kompetisi di Startup Asia
BBM Naik, Harga Ponsel Sony Malah Turun
210 Juta Orang Peroleh Manfaat dari Mangrove