TEMPO.CO, Jakarta - Kekalahan memalukan Southampton saat menjamu Manchester City di Saint Marry, pekan lalu, menjadi pukulan telak bagi sang pelatih, Ronaldo Koeman. Kekalahan itu juga menjadi awal buruk bagi The Saints--julukan Southampton--dalam menjalani rentetan ujian beratnya. Sebulan ini, klub itu harus beradu dengan tim-tim raksasa Liga Inggris.
Kamis dinihari nanti, 4 Desember 2014, Southampton akan dijamu Arsenal di Emirates Stadium. Dilanjutkan melayani Manchester United pada Senin pekan depan, lalu menanti Everton lima hari kemudian. Belum lagi Chelsea sepekan setelahnya. Wajar bila pelatih asal Belanda itu tak kuat menutupi rasa takutnya. ”Kami memiliki pemain muda dan kami tidak memiliki pengalaman berada di posisi teratas seperti yang tim-tim besar miliki,” ucapnya.
Koeman sadar menghadapi tim raksasa akan mudah menggerus mental pemainnya. Bayangkan, Southampton sempat membusungkan dada karena mampu menerobos urutan kedua klasemen sementara Liga Inggris. Delapan kali menang dari 13 laga membuat skuad ini mengungguli poin tim mapan, seperti Manchester United, Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Liverpool. Ini prestasi yang mengejutkan banyak pihak. (Baca: Ahok Idolakan Arsenal karena Warna Kausnya)
Namun kekalahan 0-3 dari City membikin Southampton tak berlama-lama di bangku kedua. Dengan mengantongi 26 poin, klub yang berdiri pada 21 November 1885 itu terjungkal ke posisi ketiga klasemen. Adapun City berhasil merebut kursi Southampton pada urutan kedua. So’ton--orang Inggris biasa menyebut Southampton dengan sebutan ini--kini terpaut 7 poin dengan pemimpin klasemen, Chelsea.
Selanjutnya: Utak-atik taktik Koeman