TEMPO.CO, Malang - Kementerian Sosial tengah menyiapkan skema pelatihan kewirausahaan untuk kaum difabel atau orang dengan kebutuhan khusus. Pelatihan kewirausahaan bakal dilakukan di panti sosial, selter, dan dinas sosial di seluruh Indonesia. "Mereka disiapkan agar mandiri dan produktif," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa seusai kuliah umum di Universitas Brawijaya Malang, Kamis, 4 Desember 2014.
Menurut Khofifah, pelatihan tersebut bertujuan agar setelah mendapat pelatihan mereka bisa bekerja secara mandiri, bahkan bisa mempekerjakan orang lain. Semua unit pelaksana teknis panti sosial, kata dia, sedang menyiapkan pola pelatihan tersebut. Selain itu, para penyandang difabel juga mendapat kesempatan menjadi pegawai negeri sipil.
Kaum difabel yang diberi peluang menjadi pegawai negeri sebanyak 300 orang. Rinciannya, 200 di Kementerian Sosial dan 100 orang di lembaga lain. Bidang pekerjaan yang disediakan, ujar Khofifah, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. (Baca: Mufidah JK: Negara Melindungi Kaum Difabel)
Selain itu, pemerintah memberikan pelayanan khusus kepada para penyandang difabel, termasuk penggunaan fasilitas umum, fasilitas khusus, dan pendidikan inklusif yang berbeda dengan orang normal. Untuk itu, Kementerian Sosial sedang melakukan validasi data difabel di Indonesia.
Validasi data ini mengerahkan semua petugas dinas sosial dari pemerintah kota/kabupaten hingga pemerintah provinsi. Tujuannya agar data yang didapat benar-benar akuntabel sesuai dengan nama dan alamat masing-masing. "Proses pendataan juga melibatkan mahasiswa agar validitasnya dapat dipertanggungjawabkan," kata Menteri Khofifah. (Baca juga: Kaum Difabel Berpotensi Kreatif dan Prestasi)
Universitas Brawijaya Malang sendiri menerima 20 mahasiswa berkebutuhan khusus. Mereka tersebar di Fakultas Ilmu Budaya, Bahasa dan Sastra, Ekonomi, Hubungan Internasional, Teknologi Informasi, dan Fakultas Ilmu Administrasi.
Para dosen menyajikan bahan mata kuliah yang ramah bagi disabilitas. "Perkuliahan disajikan berbasis elektronik, bahan kuliah audio untuk penderita tunanetra dan visual untuk mahasiswa tuna rungu," kata Rektor Universitas Brawijaya Muhammad Bisri.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler:
Ical Ketum Golkar, Peristiwa Tragis Mengiringi
Mata-matai Pencuri Ikan, Susi Diprotes Dirjennya
Menteri Susi Tak Bantah Nilai Perusahaannya Rp 1 T
Perampokan di Taksi, Ini Ciri Mobil yang Digunakan
Ciri-ciri Taksi Express Asli dan Palsu