TEMPO.CO, Bojonegoro - Wakil Presiden Jusuf Kalla hanya sekitar dua jam saja di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Setelah mengunjungi sumur minyak Banyu Urip di Blok Cepu dia dijadwalkan menumpang kereta api di Stasiun Bojonegoro menuju Surabaya.
Pada sekitar Pukul 16 WIB, Kalla sudah harus bersiap-siap menuju Surabaya dengan menumpang kereta api khusus Kepresidenan. Kereta yang dirancang oleh PT Kereta Api Indonesia itu, sudah parkir di Stasiun Kota Bojonegoro, sejak Kamis malam 4 Desember 2014.
Kepala Stasiun Kota Bojonegoro Budi Santoso mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan menerima penumpang istimewanya itu. Kalla dijemput untuk keberangkatan dari Bojonegoro menuju Surabaya. "Jadwal ini sesuai protokol Kepresidenan," ujarnya Jumat 5 Desember 2014.
Kunjungan Kalla di Bojonegoro diawali dengan helikopter yang ditumpanginya mendarat di Lapangan Sepakbola Gayam, sekitar pukul 14. Selanjutnya, Kalla bersama rombongan berkeliling di Kompleks Sumur Minyak Banyu Urip menggunakan bus sekitar satu jam. Acara kunjungan kerja ini, wakil presiden didampingi Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said.
"Jadwalnya, hanya mengunjungi," ujar Juru Bicara Pemerintah Bojonegoro Hari Kristanto, Jumat 5 Desember 2014.
Dari sumur minyak di areal Blok Cepu, Kalla menuju ke Kota Bojonegoro yang berjarak sekitar 27 kilometer. Rombongan tidak mampir di Pendopo Kabupaten Bojonegoro, tetapi langsung ke Stasiun Kereta Api Kota Bojonegoro. Di lokasi stasiun disiapkan sambutan secara seremonial dan paparan oleh Bupati Bojonegoro Suyoto terkait konsep Kabupaten Bojonegoro sebagai daerah Lumbung Pangan dan Energi.
Sebelumnya, Kalla mengunjungi Sragen, Jawa Tengah. Kepala Penerangan Komando Resor Militer 074 Warastratama Mayor Joko Nugroho mengatakan Kalla direncanakan mengunjungi Pabrik Gula Mojo di Sragen."Tujuannya, melihat kondisi pabrik gula kita. Kenapa harga gula lokal lebih mahal daripada gula impor," ujarnya. (Baca: Jusuf Kalla Naik Heli Cek Pabrik Gula)
SUJATMIKO
Terpopuler
KPK Bantah Boediono Sudah Tersangka Kasus Century
Gubernur FPI Sewot Soal Tunggakan Iuran Warga
5 Tanda Partai Politik Bakal Bubar
Bagaimana PSK Maroko Bisa 'Mangkal' di Puncak?