TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Marketing dan Retail PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan akan meneken kesepakatan pembaruan empat kilang dengan empat perusahaan minyak luar negeri. Kesepakatan tersebut akan diteken pada Rabu, 10 Desember 2014. "Ini untuk memperbarui kilang kami yang berusia rata-rata di atas 30 tahun," kata Bambang di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Senin, 8 Desember 2014.
Pertamina akan bekerja sama dengan Saudi Aramco (Arab Saudi), JX Nippon Oil and Energy Corporation (Jepang), Sinopec Limited (Cina), dan PTT Global Company Limited (Thailand). Empat kilang yang akan diperbarui adalah Kilang Cilacap, Plaju, Balikpapan, dan Balongan. (Baca: Pertamina Segera 'Upgrade' Lima Kilang Minyak.)
Pembaruan itu disebut untuk meningkatkan kinerja kilang milik Pertamina agar bisa menghasilkan minyak dengan nomor oktan (research octane number/ RON) tinggi. Bambang mengatakan saat ini kilang-kilang Pertamina bisa mengolah minyak jenis Light Crude Oil, namun hasil olahannya hanya Nafta dengan kadar RON 70-80. "Kilang kami hanya bisa menampung minyak mahal, tapi hasilnya minyak murah," ujar Bambang. (Baca: Menteri Sofyan: Banyak yang Menolak Proyek Kilang.)
Kondisi tersebut, kata Bambang, mengharuskan Pertamina untuk mengimpor bahan bakar oktan tinggi atau High Octane Mogas Component (HOMC) RON 92. HOMC itu, kata Bambang, kemudian dicampur untuk menghasilkan Premium RON 88. Untuk pembaruan kilang, Pertamina akan mengambil skema no recost. Dengan demikian, kata Bambang, Pertamina akan membayar investasi perusahaan asing dengan hasil produksi kilang yang telah diperbarui.
KHAIRUL ANAM
Berita Terpopuler
Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung
Golkar Hengkang dari Koalisi Prabowo
Faisal Basri Segera 'Telanjangi' Petral