TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya miras oplosan yang menelan banyak korban di daerah diakui Jay Subiakto sebagai gaya hidup masyarakat menengah ke bawah. Ditemui di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Sudirman, Jakarta Pusat, seniman berambut gondrong ini mengatakan. "Sebenarnya miras oplosan kan sama saja dengan gaya jamuan malam yang ada di pub yang biasa dilakukan kalangan menengah ke atas," kata Jay, Rabu 10 Desember 2014. (Baca: Jay Subiakto Kecewa pada Jokowi, Untung Ada Susi)
Penata panggung dan artistik yang pernah sukses menggelar konser Salam Dua Jari di Gedung Gelora Bung Karno, Senayan pada kampanye pemilihan Presiden pada Juli lalu menuturkan masyarakat bawah yang melakukan oplosan adalah sebagai temu kangen. "Ceritanya kan merayakan kumpul bareng setelah ada yang pergi. samalah seperti pesta kalangan jet set," kata dia.
Yang membedakan, tutur Jay, di kalangan masyarakat ini untuk mendapatkan sensasi yang lebih memabukan menggunakan teknik olpos atau mencampur minuman dengan berbagai bahan. Sayangnya, tutur Jay karena mereka tidak tahu pokoknya mencampur yang bikin sensasi pada minuman ini berbeda atau seperti minuman memabukan kalangan atas. (Baca: Ahok: Pemda DKI Punya 20 Persen Saham Anker Bir)
"Kalau di kalangan kelas atas, kan ada bartender atau pelayan profesional yang bertugas meramu khusus dan pekerjaan mereka sudah teruji. Nah, di kalangan masyarakat menengah ke bawah ini ya mereka melakukan teknik mengoplos dengan cara seperti itu. Esensinya sih gaya hidup seolah mengikuti kelas papan atas. Itu tafsir gaya hidup menurut mereka."
Jay menilai gaya hidup ini memang menjadi hal yang lumrah dan akan terus berulang terjadi setiap masa. Meskipun sudah tahu sangat membahayakan, selalu saja ada efek yang membuat masyarakat di kalangan ini terus melakukannya. "Enggak ada yang salah, namanya gaya hidup mau bilang apa? Mereka melakukan dengan cara dan kapasitas yang terjangkau sesuai isi kantong mereka," kata Jay. (Baca: Kurikulum 2013, Jay Subiakto Desak Anies Tegas)
HADRIANI P | RINA ATMASARI
Terpopuler
Jay Subiakto Kecewa pada Jokowi, Untung Ada Susi
Jay Subiakto: Gubernur FPI Cukup Menghibur
'Afgan' dari Inggris pun Nyanyi Terima Kasih Cinta
Afgan dari Inggris Ternyata Jago Teater
Panitia Film Senyap di Malang Diinterogasi Intel