TEMPO.CO, Makassar - Menghadapi musim kompetisi Liga Super Indonesia 2015, PSM Makassar berkandang di Banyuwangi, Jawa Timur. “Untuk saat ini Banyuwangi menjadi prioritas utama sebagai kandang PSM. Kami melihat peluang berkandang di Makassar semakin kecil,” kata Manajer PSM, Erwin Aksa, saat dihubungi dari Makassar, Ahad, 14 Desember 2014.
Menurut Erwin, rencana PSM berkandang di Banyuwangi mengemuka setelah dia mendapat tawaran dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Stadion Diponegoro, Banyuwangi, siap direhab oleh Azwar agar lolos verifikasi PSSI.
Erwin juga mengaku akrab dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. PT Semen Bosowa sudah membangun pabriknya di daerah itu. Kemudian Anas menyatakan ketertarikannya menjadikan Banyuwangi sebagai home base PSM Makassar. Tujuannya menumbuhkan minat masyarakat Banyuwangi terhadap sepak bola.
Erwin juga mengatakan, saat ini sepak bola sudah menjadi industri, yang bisa dijadikan salah satu sektor yang bisa dimanfaatkan untuk menggaet turis. “Itu alasan yang saya tangkap dari pihak pemerintah Bayuwangi. Mungkin cara seperti itu perlu juga dipikirkan oleh Pemerintah Kota Makassar, karena selama ini saya tidak melihat semangat itu. Kami tidak mendapat dukungan di Makassar,” ujarnya.
Sepanjang kompetisi LSI musim lalu, PSM Makassar memainkan laga kandangnya di Gelora Bung Tomo, Surabaya. Mereka tidak dapat bermain di Makassar karena tidak ada stadion yang masuk kategori layak verifikasi PSSI. Stadion Mattoangin Andi Mattalatta, yang puluhan tahun jadi kandang PSM dinyatakan tak lolos verifikasi.
Menghadapi musim laga LSI mendatang, sebenarnya manajemen PSM sudah berencana kembali berkandang di Mattoangin. Namun rencana itu kembali mendapat hambatan. Negosiasi kontrak antara PSM dan Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) selaku pengelola stadion, menemui jalan buntu. Belakangan, pengelolaan stadion juga menjadi rebutan antara YOSS dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Rencana PSM pindah kandang ke Banyuwangi mendapat respons negatif dari para suporternya. Sejak Ahad siang, 14 Desember 2014, mereka menyuarakan komentarnya lewat media sosial.
Kelompok pendukung The Macz Man, misalnya, melalui akun di Twitter-nya @Maczman_Ori melemparkan cuit, “MAKASSAR KOTA DUNIA, pantaskah? Stadion saja mesti ngemis ke Pemda lain. #PSMisMakassar”. Cuitan itu lalu dilanjutkan, “Ayam Jantan dari Timur Seperti Anak Ayam Kehilangan Induk”.
Pelatih PSM, Assegaf Razak, mengaku belum tahu rencana manajemen memindahkan kandang PSM ke Banyuwangi. Dia enggan memikirkan hal itu sebelum manajemen PSM membayarkan gaji para pemain. Menurut dia, sebaiknya tetap berkandang di Makassar saja. “Tapi kalau memang tidak bisa, mau diapa lagi,” ucapnya.
AAN PRANATA
BeritaTerpopuler
Jokowi Bubarkan KHN, Dewan Gula, dan Dewan Buku
Ini Kegiatan Jokowi di Lokasi Longsor Banjarnegara
Jokowi Akan Hadir di Peringatan 10 Tahun Tsunami
Blue Bird Pilih Tarif Bawah, YLKI:Persaingan Ketat