TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie memilih menyelesaikan persoalan kisruh internal melalui pengadilan. Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie, juga tidak menjadikan opsi munas gabungan untuk menyelesaikan konflik partai beringin.
"Munas gabungan itu terlalu jauh, masih ada mahkamah partai dan pengadilan," kata Aburizal di Bakrie Tower, Selasa, 16 Oktober 2014. (Baca: Menteri Laoly: Munas Golkar Bali dan Ancol Sah )
Aburizal menilai, keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia bertujuan agar Golkar menyelesaikan masalah secara internal. Penyelesaian secara internal, kata Aburizal, yaitu lewat mahkamah partai.
Aburizal sebenarnya berharap pemerintah mengesahkan hasil munas di Bali. "Kami berdasarkan data sehingga kepengurusan bisa disahkan." (Baca: Konflik Golkar,Agung dan Ical Diminta Rekonsiliasi)
Aburizal memerintahkan jajarannya berdiskusi dengan kubu Agung Laksono untuk mencari penyelesaian. Selain itu, mereka juga bersiap menyelesaikan masalah di Mahkamah Partai dan pengadilan. Aburizal menegaskan Mahkamah Partai yang sah adalah yang dipimpin Muladi
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita lain:
Dua Sandera Tewas, Korban Teror di Australia
Dewan Pers: Kasus Karikatur Jakarta Post Distop
Heboh Teror di Australia, Sydney seperti Kota Mati