TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai berita negatif yang datang bertubi-tubi membuat indeks kembali mengalami tekanan jual.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada sesi pertama perdagangan siang ini melemah 94,50 poin (-1,85 persen) ke level 5.013,93. Saham Bank BRI turun tajam 3,1 persen menjadi Rp 11.100 per lembar, diikuti Bank Mandiri yang turun 2,1 persen ke 10.300 per lembar.
Sentimen negatif berlangsung sejak kemarin ketika Dow Jones melemah 0,5 persen, Nasdaq turun 1 persen, dan S&P 500 menyusut 0,7 persen. Tekanan jual di bursa Amerika menular ke bursa Asia hari ini. Hingga pukul 13.00 WIB, Nikkei 225 terjun 1,9 persen, Hang Seng melemah 1,38 persen, dan Strait Times turun 2,03 persen. (Baca: Bila Rupiah Jeblok Rp 16 Ribu per US$, Ini Kata BI)
Analis PT Daewoo Securities Indonesia, Taye Shim, mengatakan indeks HSBC Manufaktur Cina kembali turun ke level 49,5 yang berarti memasuki zona kontraksi. "Perlambatan ekonomi Cina akan membuat pasar seperti rollercoaster."
Menurut Shim, pasar khawatir ekonomi Cina kuartal keempat akan tumbuh di bawah 7 persen. Pasar kembali berharap pemerintah Cina bisa menambah stimulus moneter pada awal tahun karena kebijakan pemotongan suku bunga bulan lalu ternyata belum ampuh menjaga ekonomi. (Baca: Pelemahan Rupiah Lebih Parah dari 2008)
Analis PT Universal Broker, Satrio Utomo, mengatakan pelemahan rupiah hingga menembus 12.700 membebani IHSG. Tekanan jual terbesar terjadi pada saham-saham bluechip seiring net sell asing yan mencapai Rp 450 miliar. "Pelemahan rupiah dipicu oleh pelemahan harga minyak mentah yang turun ke US$ 56 per barel."
Satrio menyarankan pelaku pasar waspada dengan koreksi tajam ini dan tidak terburu-buru melakukan buy-on-weakness. Sebab, tidak ada yang tahu sampai kapan sentimen negatif ini mereda. "Sebaiknya baru belanja jika IHSG sudah mencapai kisaran 4.950-4.970 atau kalau harga minyak sudah mencapai US$ 50 per barel," ujarnya. (Baca: Rupiah Melorot, Waspadai Sektor-sektor Ini)
PDAT | M. AZHAR
Baca juga:
Penembakan Paniai Diselesaikan Secara Adat
Soal ISIS, Risma: Hampir Setiap Hari Sosialisasi
Ahok: Kalau Tak Dilarang, Saya Bisa Hafal Al Quran
KPK Periksa Bos Pertamina EP Tri Siwindono